BIOGRAFI
AUGUSTE COMTE
Auguste Comte lahir
di Montpellier,prancis,tahun 1798.keluarganya beragama katholik dan berdarah
bangsawan.auguste comte mendapat pendidikan di Ecole Polytechnique di
paris.dikalangan teman-temannya,auguste comte adalah mahasiswa yang keras
kepela dan suka memberontak.
Auguste comte
memulai karir profesionalnya dengan emberi les dalam bidang
matematik.Perhatiaan besar auguste comte adalah masalah-masalah kemanusian dan
sosial.minat ini mulai berkembang dibawah pengaruh Saint Simont.yang
memperkerjakaan auguste Comte sebagai seketarisnya.keperibadiaa dua tokoh
tersebut saling melengkapi.Saint Simon adalah seorang yang
tekun,aktif,bersemangat dan tidak disiplin.sedangkan auguste Comte adalah orang
yang metodis,disiplin dan refleksi.akan tetapi setelah 7 tahun ppasangan tokoh
ini pecah dikarenakaan berdebatan mengenai kepengaraangan bersama.
Kondisi ekonomi
auguste comte pas-pasan sja,dan hampir terus menesrus hidup miskin.walau
aguguste comte seoarang yang profesional tetapi dalam hal pembayaraan tidak
dapat sesuai dengan keprofesionalaannya.karir yang dilakukan auguste comte
berupa les privat,menyajikan ide-ide teoretisnya dalam suatu kursus privat yang
dibayar oleh para peserta,dan menjadi penguji akademi kecil.di kehidupannya
auguste comte ,hidup dari pemberiaan para oranng yang mengagguminya dan
pengikut-pengikut agama humanitasnnya.
2.PENGERTIAN POSITIVISME
Positivesme
diperkenalkan oleh auguste comta pada tahun 1798-1857 yang tertuang dalam karya
utamanya ,yaitu Course de Philosophic Positive.
Positivisme
berasal dari kata “positif” artinya sama dengan faktual.yaitu berdasarkan
fakta-fakta.menurut positivesme ,pengetahuaan kita tidak boleh melebihi
fakta-fakta.dengan kata lain contoh yang emperis menjadi contoh yang istimewa
dalam bidang penegetahuaan.kemudian,filsafat pun harus meneladani contoh
tersebut.oleh karena itu positivisme menolak cabang ilmu filsafat
metafisika.tugas khusus filsafat ialah mengoordinasikam ilmu pengetahuaan yang
beragam coraknya.tentu saja,maksud positivisme berkaitan erat dengan apa-apa
yang dicita-citakan oleh empirisme.positivisme pun mengutamakan pengalamaan
.positivisme tidak menerima sumber pengetahuaan melalui pengalaman batiniah
tersebut .ia hanyalah mengandalkan fakta-fakta belaka.(juhaya S.Pradja,2000:89)
3.PERSPEKTIF POSITIVISTIK TENTANG MASYARAKAT
Comte elihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan organik yang
kenyataannya lebih dari pada sekedar jumlah bagian-bagian yang saling
bergantung,tetapi untuk mengerti kenyataan ini ,metode penelitian empiris haru
digunakann dengan keyakinaan bahwa masyarakat merupakaan suatu bagian dri alam
seperti halnya gejala fisik.keyakinaan ini bukan teori subtantifnya tentang
masyarakat ,bernilai bagi sosilogi sekarang ini.
Comte melihat perkembanggan ilmu tentang masyrakat yang bersifat
alamiah sebagai puncak suatu proses kemajuaan intelektual yang logis yang telah
dilewati oleh ilmu-ilmu lainnya.kemajuaan in mencakup perkembangan dan
bentuk-bentuk pemikiran teologis berupa,penjelasaan metafisik dan akhirnya
sampai terbentuk hukum-hukum ilmiah yang positif.
4.PRINSIP-PRINSIP KETERATURAN SOSIAL
Comte sangat menerima saling ketergantungan yang harmonis antara
“bagian-bagian”masyarakat,dan sumbangannya terhadap bertahaanya stabilitas
sosial.meskipun keteraturan sosial dapat terancam oleh anarki sosial,moral dan
intlektual.
Analisis comte mengenai keteraturan sosial dibagi dalam 2 fase.pertama,menjelaskan keteraturan sosial
secara empiris dengan menggunakan metode positif.kedua,usaha untuk meningkatkan
keterturan soasial sebagai suatu cita-cita yang normatif dan menggunakan metode
yang tidak sesuai dengan positivisme,tetapi menggunakan perasaan juga intelek.
Keteraturan sosial juga
bergantung pada pembagiaan pekerjaan dan
kerjasama ekonomi.individu menjalankan kegiatan ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan individu dalam kehidupan sehari-harinya.begitu pembagiaan pekerjaan
muncul,partisipasi individu dalam kegiatan ekonomi akan mnghasilkan
kerjasama,sadar akan saling ketergantungan dan muncul ikatan-ikatan baru atas
dasar tersebut.pembagian pekerjaan meningkat bersama indutrilisasi ,dan
bertambahnya spesialisasi berhubungan sehingga mendorong individualisme dan
meningkatnya saling ketergantungaan.keterturan yang stabil dalam suatu
masyarakat yang kompleks berbeda dengan masyarakat primitif yang berstruktur longgar dan berdiri sendiri.Dipihak
lain,bahaya individualisme meningkat karena pembagiaan kerja yang tinggi
,dengan merugikan solidaritas sosial.
5.TIGA ZAMAN PERKEMBANGGAN PEMIKIRAN MANUSIA
Perkembanggan menurut tiga zaman ini merupakan hukum yang tetap.ketiga zaman ini
ialah:
Ñ Zaman teologis
Manusia percaya bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat
kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan
gerak gejala-gejala tersebut.kuasa-kuasa ini dianggap sebagai mahluk
yang memiiki rasio dan kehendak seperti manusia,tetapi orang percaya bahwa
mereka berada ditingkatan yang lebih tinggi dibanding mahluk-mahluk insani
manusia.zaman teologis dibagi menjadi tiga periode
1.
Animisme,tahap paling primitif,karena benda-benda dianggap
mempunyai jiwa.
2.
Politeisme,manusia percaya
para dewa masing-masing menguasai lapangan tertentu.ex:dewa laut,dewa
gunung dll
3.
Monoteisme,manusia memendang bahwa satu tuhan sebagai penguasa.
Ñ Zman metafisis
Kuasa-kuasa adikodrati diganti dengan konsep dan prinsip yang
abstrak.metafisika pada zaman ini dijunjung tinggi.
Ñ Zaman positif
Zaman ini dianggap paling tinggi dari kehidupan manusia oleh
comte.karena tidak ada lagi usaha manusia untuk mencari penyebab-penyebab yang
terdapat dibelakang fakta-fakta.pada zaman terakhir ini dihasilkan ilmu pengetahuaan
dalam arti yang sebenarnya.
6. Perkembangan Masyarakat
Kehidupan terus bergulir Comte mulai melalui kehidupannya dengan menjadi
dosen penguji, pembimbing dan mengajar mahasiswa secara privat. Walaupun
begitu, penghasilannya tetap tidak mecukupi kebutuhannya dan mengenai karya
awal yang dikerjakannya mandek. Mengalami fluktuasi dalam penyelesainnya
dikarenakan intensitas Comte dalam pengerjaannya berkurang drastis. Comte dalam
kegelisahannya yang baru mencapai titik rawan makin merasa tertekan dan hal
tersebut menjadikan psikologisnya terganggu, dengan sifat dasarnya adalah ,
seorang pemberontak akibatnya Comte mengalami gejala paranoid yang hebat.
Keadaan itu menambah mengembangnya sikap pemberang yang telah ada, tidak jarang
pula perdebatan yang dimulai Comte mengenai apapun diakhiri dengan perkelahian. Kegilaan atau kerajingan
yang diderita Comte membuat Comte menjadi nekat dan sempat menceburkan dirinya
ke sungai. Datanglah penyelamat kehidupan Comte yang bernama Caroline Massin,
seorang pekerja seks yang sempat dinikahi oleh Comte ditahun 1825. Caroline dengan
tanpa pamrih merawat Comte seperti bayi, bukan hanya terbebani secara material
saja tetapi juga beban emosional dalam merawat Comte karena tidak ada
perubahan perlakuan dari Comte untuk Caroline dan hal tersebut mengakibatkan Caroline
memutuskan pergi meninggalkan Comte. Comte kembali dalam kegilaannya lagi dan
sengsara.
Comte menganggap pernikahannya dengan Caroline merupakan kesalahan
terbesar, berlanjutnya kehidupan Comte yang mulai memiliki kestabilan emosi
ditahun 1830 tulisannya mengenai “Filsafat Positiv” (Cours de
Philosophie Positiv) terbit sebagai jilid pertama, terbitan jilid yang
lainnya bertebaran hingga tahun 1842.
Mulailah dapat disaksikan sekarang bintang keberuntungan Comte
sebagai salah satu manusia yang tercatat dalam narasi besar prosa
kehidupan yang penuh misteri, pemikiran brilian Comte mulai terajut
menjadi suatu aliran pemikiran yang baru dalam karya-karya filsafat yang tumbuh
lebih dulu. Comte dengan kesadaran penuh bahwa akal budi manusia terbatas,
mencoba mengatasi dengan membentuk ilmu pengetahuan yang berasumsi dasar
pada persepsi dan penyelidikan ilmiah. Tiga hal ini dapat menjadi ciri
pengetahuan seperti apa yang sedang Comte bangun, yaitu: 1. Membenarkan
dan menerima gejala empiris sebagai kenyataan, 2. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan
gejala itu menurut hukum yang menguasai mereka, dan 3. Memprediksikan
fenomena-fenomena yang akan datang berdasarkan hukum-hukum itu dan
mengambil tindakan yang dirasa bermanfaat.
Pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya bukan hanya berguna, tetapi
merupakan suatu keharusan untuk diterima karena ilmu pengetahuan kekinian
selalu bertumpu pada ilmu pengetahuan sebelumnya dalam sistem klasifikasinya.
Asumsi-asumsi ilmu pengetahuan positiv itu sendiri, antara lain : Pertama, ilmu pengetahuan harus bersifat
obyektif (bebas nilai dan netral) seorang ilmuwan tidak boleh dipengaruhi oleh
emosionalitasnya dalam melakukan observasi terhadap obyek yang sedang diteliti.
Kedua, ilmu pengetahuan hanya
berurusan dengan hal-hal yang berulang kali. Ketiga, ilmu pengetahuan menyoroti tentang fenomena atau kejadian
alam dari mutualisma simbiosis dan antar relasinya dengan fenomena yang lain.
Sumber:
Hakim,Atang Abdul dkk.2008.Filsafat Umum.Bandung:Pustaka Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran