KITAB THAHARAH
|
BAB
NAJIS DAN CARA MENGHILANGKANNYA
|
بَابُ إِزَالَةِ اَلنَّجَاسَةِ
وَبَيَانِهَا
|
|
Hadits No. 27
|
||
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang khamar (minuman
memabukkan) yang dijadikan cuka. Beliau bersabda: "Tidak boleh."
Riwayat Muslim dan Tirmidzi. Menurut Tirmidzi hadits ini hasan dan shahih.
|
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَمْرِ تُتَّخَذُ
خَلًّا ؟ قَالَ : لَا
أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَالتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَسَنٌ صَحِيحٌ
|
|
Hadits No. 28
|
||
Darinya (Anas Ibnu Malik r.a), dia berkata: "Ketika hari
perang Khaibar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan Abu
Thalhah, kemudian beliau berseru: "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya
melarang engkau sekalian memakan daging keledai negeri (bukan yang liar)
karena ia kotor." Muttafaq Alaihi.
|
وَعَنْهُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : لَمَّا كَانَ يَوْمُ
خَيْبَرَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا
طَلْحَةَ فَنَادَى إنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
يَنْهَيَانِكُمْ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ فَإِنَّهَا رِجْسٌ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 29
|
||
Dari Amru Ibnu Khorijah Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi saw
berkhotbah pada waktu kami di Mina sedang beliau di atas binatang
kendaraannya, dan air liur binatang tersebut mengalir di atas pundakku.
Dikeluarkan oleh Ahmad dan Tirmidzi, dan dinilainya hadits shahih.
|
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ خَارِجَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ :
خَطَبَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِنًى وَهُوَ عَلَى
رَاحِلَتِهِ وَلُعَابُهَا يَسِيلُ عَلَى كَتِفِي أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ
وَالتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ
|
|
Hadits No. 30
|
||
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam pernah mencuci pakaian bekas kami, lalu keluar untuk
menunaikan shalat dengan pakaian tersebut, dan saya masih melihat bekas
cucian itu. Muttafaq Alaihi.
|
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْسِلُ الْمَنِيَّ ثُمَّ يَخْرُجُ
إلَى الصَّلَاةِ فِي ذَلِكَ الثَّوْبِ وَأَنَا أَنْظُرُ إلَى أَثَرِ الْغَسْلِ.
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 31
|
||
Dalam Hadits riwayat Muslim: Aku benar-benar pernah menggosoknya
(bekas mani) dari pakaian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian
beliau sholat dengan pakaian tersebut.
|
وَلِمُسْلِمٍ : لَقَدْ كُنْت أَفْرُكُهُ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرْكًا فَيُصَلِّي فِيهِ
|
|
Hadits No. 32
|
||
Dalam Lafadz lain hadits riwayat Muslim:
Aku benar-benar pernah mengerik mani kering dengan kukuku dari pakaian
beliau.
|
وَفِي لَفْظٍ لَهُ : لَقَدْ كُنْت أَحُكُّهُ يَابِسًا بِظُفْرِي
مِنْ ثَوْبِهِ
|
|
Hadits No. 33
|
||
Dari Abu Samah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Bekas air kencing bayi perempuan harus
dicuci dan bekas air kencing bayi laki-laki cukup diperciki dengan air."
Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i. Oleh Hakim hadits ini dinilai shahih.
|
َعَنْ أَبِي السَّمْحِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُغْسَلُ
مِنْ بَوْلِ الْجَارِيَةِ وَيُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الْغُلَامِ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ
الْحَاكِمُ
|
|
Hadits No. 34
|
||
Dari Asma binti Abu Bakar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang darah haid yang mengenai
pakaian: "Engkau kikis, engkau gosok dengan air lalu siramlah, baru
kemudian engkau boleh sholat dengan pakaian itu." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ أَسْمَاءَ
بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ - فِي دَمِ الْحَيْضِ يُصِيبُ
الثَّوْبَ تَحُتُّهُ ثُمَّ تَقْرُصُهُ بِالْمَاءِ ثُمَّ تَنْضَحُهُ ثُمَّ
تُصَلِّي فِيهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 35
|
||
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Khaulah bertanya,
wahai Rasulullah, meskipun darah itu tidak hilang? Beliau
menjawab: "Engkau cukup membersihkannya dengan air dan bekasnya tidak
mengapa bagimu." Dikeluarkan oleh Tirmidzi dengan sanad yang lemah.
|
َوَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَتْ خَوْلَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَإِنْ لَمْ يَذْهَبْ الدَّمُ ؟ قَالَ : يَكْفِيك الْمَاءُ وَلَا يَضُرُّك
أَثَرُهُ أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَسَنَدُهُ
ضَعِيفٌ
|
|
KITAB THAHARAH
|
BAB WUDLU
|
بَابُ اَلْوُضُوءِِ
|
|
Hadits No. 36
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dari Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda: "Seandainya tidak
memberatkan atas umatku niscaya aku perintahkan mereka bersiwak (menggosok
gigi dengan kayu aurok) pada setiap kali wudlu." Dikeluarkan oleh Malik
Ahmad dan Nasa'i. Oleh Ibnu Khuzaimah dinilai sebagai hadits shahih sedang
Bukhari menganggapnya sebagai hadits muallaq.
|
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ :
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ
وُضُوءٍ أَخْرَجَهُ مَالِكٌ وَأَحْمَدُ
وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَذَكَرَهُ الْبُخَارِيُّ
تَعْلِيقًا
|
|
Hadits No. 37
|
||
Dari Humran bahwa Utsman meminta air wudlu.
Ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur dan menghisap air
dengan hidung dan menghembuskannya keluar kemudian membasuh wajahnya tiga
kali. Lalu membasuh tangan kanannya hingga siku-siku tiga kali dan tangan
kirinya pun begitu pula. Kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kaki
kanannya hingga kedua mata kaki tiga kali dan kaki kirinya pun begitu pula.
Kemudian ia berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
berwudlu seperti wudlu-ku ini. Muttafaq Alaihi.
|
وَعَنْ حُمْرَانَ أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ فَغَسَلَ
كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ
غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إلَى
الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ
بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ : رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 38
|
||
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu tentang cara berwudlu Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dia berkata: Beliau mengusap kepalanya satu
kali. Dikeluarkan oleh Abu Dawud. Tirmidzi dan Nasa'i juga meriwayatkannya
dengan sanad yang shahih bahkan Tirmidzi menyatakan bahwa ini adalah hadits
yang paling shahih pada bab tersebut.
|
وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - فِي صِفَةِ وُضُوءِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ : وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ
وَاحِدَةً أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ
بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ. بَلْ قَالَ التِّرْمِذِيُّ : إنَّهُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي
الْبَابِ
|
|
Hadits No. 39
|
||
Dari Abdullah Ibnu Zain Ibnu Ashim Radliyallaahu 'anhu tentang
cara berwudlu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengusap
kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan dari belakang ke
muka. Muttafaq Alaihi.
|
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ
قَالَ : وَمَسَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَأْسِهِ
فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ.مُتَّفَقٌ عَلَيْه
|
|
Hadits No. 40
|
||
Lafadz lain dalam riwayat Bukhari - Muslim disebutkan: Beliau
mulai dari bagian depan kepalanya sehingga mengusapkan kedua tangannya sampai
pada tengkuknya lalu mengembalikan kedua tangannya ke bagian semula.
|
وَفِي لَفْظٍ لَهُمَا : بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ حَتَّى ذَهَبَ
بِهِمَا إلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا إلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ
|
|
Hadits No. 41
|
||
Dari Abdullah Ibnu Amr Radliyallaahu 'anhu tentang cara berwudlu
ia berkata: Kemudian beliau mengusap kepalanya dan memasukkan kedua jari
telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap bagian luar kedua
telinganya dengan ibu jarinya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i. Ibnu
Khuzaimah menggolongkannya hadits shahih.
|
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا -
فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ - قَالَ : ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأَدْخَلَ
إصْبَعَيْهِ السَّبَّاحَتَيْنِ فِي أُذُنَيْهِ وَمَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ ظَاهِرَ
أُذُنَيْهِ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ
خُزَيْمَةَ
|
|
Hadits No. 42
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara
kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga
kali dan menghembuskannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung
itu." Muttafaq Alaihi.
|
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا
اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 43
|
||
Dari dia pula: "Apabila seseorang di antara kamu bangun
dari tidurnya maka janganlah ia langsung memasukkan tangannya ke dalam tempat
air sebelum mencucinya tiga kali terlebih dahulu sebab ia tidak mengetahui
apa yang telah dikerjakan oleh tangannya pada waktu malam." Muttafaq
Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
|
وَعَنْهُ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلَا
يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا فَإِنَّهُ لَا
يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَهَذَا لَفْظُ مُسْلِمٍ
|
|
Hadits No. 44
|
||
Laqith Ibnu Shabirah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sempurnakanlah
dalam berwudlu usaplah sela-sela jari dan isaplah air ke dalam hidung
dalam-dalam kecuali jika engkau sedang berpuasa." Riwayat Imam Empat dan
hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
|
وَعَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْبِغْ
الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا
أَنْ تَكُونَ صَائِمًا أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ
وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
|
|
Hadits No. 45
|
||
Menurut riwayat Abu Dawud: "Jika engkau berwudlu
berkumurlah."
|
وَلِأَبِي دَاوُد فِي رِوَايَةٍ إذَا تَوَضَّأْت فَمَضْمِضْ
|
|
Hadits No. 46
|
||
Dari Utsman Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam menyela-nyelai jenggotnya dalam berwudlu. Dikeluarkan oleh
Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
|
وَعَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ فِي الْوُضُوءِ.
أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
|
|
Hadits No. 47
|
||
Abdullah ibnu Zaid berkata: Bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam pernah diberi air sebanyak dua pertiga mud lalu beliau gunakan untuk
menggosok kedua tangannya. Dikeluarkan oleh Ahmad dan dinilai shahih oleh
Ibnu Khuzaimah.
|
وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ : إنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى بِثُلُثَيْ مُدٍّ فَجَعَلَ يَدْلُكُ
ذِرَاعَيْهِ أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
|
|
Hadits No. 48
|
||
Dari dia pula: bahwa dia pernah melihat Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam mengambil air untuk mengusap kedua telinganya selain air
yang beliau ambil untuk mengusap kepalanya. Dikeluarkan oleh Baihaqi. Menurut
riwayat Muslim disebutkan: Beliau mengusap kepalanya dengan air yang bukan
sisa dari yang digunakan untuk mengusap kedua tangannya. Inilah yang mahfudh.
|
وَعَنْهُ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَأْخُذُ لِأُذُنَيْهِ مَاءً غَيْرَ الْمَاءِ الَّذِي أَخَذَهُ لِرَأْسِهِ.
أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
بِلَفْظِ : وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ بِمَاءٍ غَيْرِ فَضْلِ يَدَيْهِ وَهُوَ
الْمَحْفُوظُ
|
|
Hadits No. 49
|
||
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya umatku
akan datang pada hari kiamat dalam keadaan wajah dan tangan yang berkilauan
dari bekas wudlu. Maka barangsiapa di antara kamu yang dapat
memperpanjang kilauannya hendaklah ia mengerjakannya. Muttafaq Alaihi
menurut riwayat Muslim.
|
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : سَمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : إنَّ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ فَمَنْ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
|
|
Hadits No. 50
|
||
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Adalah Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam suka mendahulukan yang kanan dalam bersandal menyisir
rambut bersuci dan dalam segala hal. Muttafaq Alaihi.
|
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي
تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطَهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
|
|
Hadits No. 51
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu sekalian berwudlu
maka mulailah dengan bagian-bagian anggotamu yang kanan." Dikeluarkan
oleh Imam Empat dan shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
|
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( إِذَا تَوَضَّأْتُمْ فابدأوا
بِمَيَامِنِكُمْ ) أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةِ
|
|
Hadits No. 52
|
||
Dari Mughirah Ibnu Syu'bah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu lalu beliau mengusap ubun-ubunnya
bagian atas sorbannya dan kedua sepatunya. Dikeluarkan oleh Muslim.
|
عَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةٍ رضي الله عنه ( أَنَّ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم تَوَضَّأَ فَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ وَعَلَى
اَلْعِمَامَةِ وَالْخُفَّيْنِ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم
|
|
Hadits No. 53
|
||
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu tentang cara haji
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Mulailah dengan apa yang telah dimulai oleh Allah." Diriwayatkan
oleh Nasa'i dengan kalimat perintah sedang Muslim meriwayatkannya dengan
kalimat berita.
|
عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا -فِي
صِفَةِ حَجِّ اَلنَّبِيِّ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ صلى الله
عليه وسلم (
اِبْدَؤُوا بِمَا بَدَأَ اَللَّهُ بِهِ ) أَخْرَجَهُ
النَّسَائِيُّ هَكَذَا بِلَفْظِ اَلْأَمْر ِ وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ بِلَفْظِ
اَلْخَبَر
|
|
Hadits No. 54
|
||
Dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam jika berwudlu
mengalirkan air pada kedua siku-sikunya. Dikeluarkan oleh Daruquthni dengan
sanad yang lemah.
|
عَنْهُ قَالَ: ( كَانَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم إِذَا
تَوَضَّأَ أَدَارَ اَلْمَاءَ عَلَى مُرْفَقَيْهِ ) أَخْرَجَهُ
اَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادِ ضَعِيف
|
|
Hadits No. 55
|
||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidaklah sah wudlu seseorang
yang tidak menyebut nama Allah." Diriwayatkan oleh Ahmad Abu Dawud dan
Ibnu Majah dengan sanad yang lemah.
|
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ
اِسْمَ اَللَّهِ عَلَيْهِ ) أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ
وَأَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ ضَعِيف ٍ
|
|
Hadits No. 56
|
||
Dalam hadits serupa yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Said
Ibnu Zaid dan Abu Said Ahmad berkata: Tidak dapat ditetapkan suatu hukum
apapun berdasarkan hadits itu.
|
لِلترْمِذِيِّ: عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْد وَأَبِي سَعِيدٍ نَحْوُه
ُقَالَ أَحْمَدُ: لَا يَثْبُتُ فِيهِ شَيْء
|
|
Hadits No. 57
|
||
Dari Thalhah Ibnu Musharrif dari ayahnya dari kakeknya dia
berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memisahkan
antara berkumur dan hirup air melalui hidung. Riwayat Abu Dawud dengan sanad
yang lemah.
|
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: (
رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَفْصِلُ بَيْنَ اَلْمَضْمَضَةِ
وَالِاسْتِنْشَاقِ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادِ ضَعِيف
|
|
Hadits No. 58
|
||
Dari Ali Radliyallaahu 'anhu tentang cara wudlu: Kemudian
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkumur dan menghisap air melalui
hidung dengan telapak tangan yang digunakan untuk mengambil air. Dikeluarkan
oleh Abu Dawud dan Nasa'i.
|
عَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه -فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ- ( ثُمَّ
تَمَضْمَضَ صلى الله عليه وسلم وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا يُمَضْمِضُ وَيَنْثِرُ
مِنْ اَلْكَفِّ اَلَّذِي يَأْخُذُ مِنْهُ اَلْمَاءَ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
وَالنَّسَائِيّ ُ
|
|
Hadits No. 59
|
||
Dari Abdullah Ibnu Zaid Radliyallaahu 'anhu tentang cara
berwudlu: Kemudian beliau memasukkan tangannya lalu berkumur dan menghisap
air melalui hidung satu tangan. Beliau melakukannya tiga kali. Muttafaq
Alaihi.
|
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ رضي الله عنه -فِي صِفَةِ
اَلْوُضُوءِ- ( ثُمَّ أَدْخَلَ صلى الله عليه وسلم يَدَهُ فَمَضْمَضَ
وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثًا ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه ِ.
|
|
Hadits No. 60
|
||
Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam melihat seorang laki-laki yang pada telapak kakinya ada bagian sebesar
kuku yang belum terkena air maka beliau bersabda: "Kembalilah lalu
sempurnakan wudlumu." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i.
|
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: ( رَأَى اَلنَّبِيُّ صلى الله
عليه وسلم رَجُلًا وَفِي قَدَمِهِ مِثْلُ اَلظُّفْرِ لَمْ يُصِبْهُ اَلْمَاءُ
فَقَالَ: اِرْجِعْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
وَالنَّسَائِيّ ُ
|
|
Hadits No. 61
|
||
Dari Anas r.a dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam berwudlu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sho' hingga lima
mud air. Muttafaq Alaihi
|
عَنْهُ قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْه
|
|
Hadits No. 62
|
||
Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Tiada seorang pun di antara kamu yang
berwudlu dengan sempurna kemudian berdo'a: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad
itu hambaNya dan utusanNya-kecuali telah dibukakan baginya pintu syurga yang
delapan ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki."
Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dengan tambahan (doa): "Ya Allah
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula
termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."
|
عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم ( مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ اَلْوُضُوءَ ثُمَّ
يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ
أَبْوَابُ اَلْجَنَّةِ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِم وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَزَادَ (
اَللَّهُمَّ اِجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ
اَلْمُتَطَهِّرِينَ
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran