Masa religi
dalam sejarah Filsafat
Bangsa Yunani
merupakan bangsa yang pertama kali berusaha menggunakan akal untuk berpikir.
Kegemaran bangsa Yunani merantau secara tidak langsung menjadi sebab meluasnya
tradisi berpikir bebas yang dimiliki bangsa Yunani.
Menurut
Barthelemy, kebebasan berpikir bangsa Yunani disebabkan di Yunani sebelumnya
tidak pernah ada agama yang didasarkan pada kitab suci. Keadaan tersebut jelas
berbeda dengan Mesir, Persia, dan India. Sedangkan Livingstone berpendapat
bahwa adanya kebebasan berpikir bangsa Yunani dikarenakan kebebasan mereka dari
agama dan politik secara bersamaan.
Pada masa
Yunani kuno, filsafat secara umum sangat dominan, meski harus diakui bahwa
agama masih kelihatan memainkan peran. Hal ini terjadi pada tahap permulaan,
yaitu pada masa Thales (640-545 SM), yang menyatakan bahwa esensi segala
sesuatu adalah air, belum murni bersifat rasional. Argumen Thales masih
dipengaruhi kepercayaan pada mitos Yunani. Demikian juga Phitagoras (572-500
SM) belum murni rasional. Ordonya yang mengharamkan makan biji kacang
menunjukkan bahwa ia masih dipengaruhi mitos. Jadi, dapat dikatakan bahwa agama
alam bangsa Yunani masih dipengaruhi misteri yang membujuk pengikutnya,
sehingga dapat disimpulkan bahwa mitos bangsa Yunani bukanlah agama yang
berkualitas tinggi.
Secara umum
dapat dikatakan, para filosof pra-Socrates berusaha membebaskan diri dari
belenggu mitos dan agama asalnya. Mereka mampu melebur nilai-nilai agama dan
moral tradisional tanpa menggantikannya dengan sesuatu yang substansial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran