A.
Bentuk
Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum
Telah dijelaskan bahwa evaluasi kurikulum bisa ditujukan terhadap
kurikulum sebagai program (rencana) dan kurikulum sebagai yang dilaksanakan
(terwujudkan) di kelas. Untuk menilai kurikulum dalam pengertian tersebut dapat
digunakan dua cara, yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif.
a.
Penilaian
Formatif atau penilaian proses
Yaitu penilaian yang dilaksanakan pada saat
berlangsungnya suatu program. Tujuan
utama yaitu memperbaiki beberapa kelemahan sesegera mungkin tanpa menunggu
program tersebut selesai dilaksanakan. Berbagai alat penilaian yang dapat
digunakan seperti observasi, wawancara, tes, dan lain-lain. Dengan demikian
segi yang dinilai adalah semua komponen yang ada dan menunjang pelaksanaan
program.
Monitoring pelaksanaan program merupakan
bagian penting dari penilaian formatif. Penilai bisa guru, kepala sekolah, para
supervisor pendidikan, atau tim penilai khusus yang disiapkan oleh perancang
kurikulum. Pelaksanaannya harus berlanjut tidak hanya satu dua kali agar
memperoleh hasil yang obyektif dan komprehensif. Hasil penilaian segera disusun
untuk segera digunakan dalam pelaksanaan program yag telah ditentukan. Segi yang dinilai melalui formatif misalnya pelaksanaan pengajaran,
pelaksanaan administrasi, penggunaan buku pelajaran, penggunaan media atau
sarana instruksional, dll
b.
Penilaian
Sumatif atau penilaian hasil
yaitu penilaian terhadap hasil dari suatu program. Berbeda dengan
penilaian formatif, penilaian sumatif ini harus menunggu selesainya suatu
program. Misalnya setelah satu tahun program berjalan, atau setelah lembaga
pendidikan menghasilkan lulusannya. Tujuan utama untuk menilai keberhasilan
suatu program dilihat dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Aspek yang
dinilai terutama produk atau hasil dari program yakni kualitas, kuantitas, para
lulusan. Diantaranya yang dapat mempengaruhi lulusan yaitu kemampuan guru,
efektivitas kurikulum, dll. Alat yang digunakan seperti tes, kuesioner,
observasi, dll.
Ada criteria yang digunakan dalam penilaian
kurikulum. Pertama, criteria berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, atau
sering disebut criteria patokan. Artinya berhasil tidaknya suatu program
dibandingkan dengan criteria yang telah ditentukan sebelumnya. Kedua, criteria
berdasarkan norma-norma atau standar yang dicapai sebagaimana adanya criteria
ini dilihat dari keberhasilan suatu kelompok yang melaksanakan proram tersebut.
Dengan kata lain standar kelompok menjadi acuan dasar dalam menetapkan
keberhasilan suatu program. Atas dasar itu dalam menilai kurikulum sebagai
program pendidikan sebaiknya kedua criteria di atas digunakan bergantian sesuai
dengan maksud dan dan tujuan evaluasi kurikulum itu sendiri.
Hal yang harus dipertimbangkan dalam
menetapkan criteria keberhasilan suatu program adalah kondisi dan kemampuan
sekolah, seperti jumlah dan kualitas guru, kelengkapan sarana belajar hubungan
sekolah dengan masyarakat, pembinaan yang dilakukan oleh para supervisor dan
lain-lain.
B.
LANGKAH LANGKAH EVALUASI KURIKULUM.
a.
Langkah permulaan
merupakan suatu
spesifikasi umum tetang proyek kurikulum apa yang hendak di kerjakan, bagaimana cara mengerjakanya dan
untuk siapa kurikulum itu disediakan.
b.
Pemanasan
Pemanasan adalah uji coba permulaan prototip produk yang
di laksanakan pada satu ataudua kelas beserta para guru itu yang terus menerus
terlibat dalam program tersebut.
c.
Uji coba terbatas
Produk yang telah di perbaiki, selanjutnya di uji ulang
dalam skala terbatas secara sistematis,yang biasanya di laksanakan pada suatu
system sekolah tertentu. Para guru yang terlibat dalam proses uji coba ini
adalah mereka yang kelak akan menggunakan kurikulum dan senangaja di siapkan
sebagai guru percobaan
d.
Tes lapangan.
Penggunakan produk dalam daerah pemakai yang lebih luas
di luar lembaga pengembang. Dalam uji coba ini para staf pengembang tidak
terlibat secara langsung.produk yang di peroleh adalah yang sebenarnya,sesuai
dengan kondisi lapangan.
e.
Difusi umum
Penggunaan
produk tidak dibatasi dilingkungan lembaga pengembang, tetepi telah di
laksanakan atau di daya gunakan oleh semua lembaga yang membutuhkanya oleh
karena itu produk tersebut di publikasikan secara luas dalam arti kuantitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran