1Pengertian
Desain kurikulum
Berdasarkan beberapa
paham yang ada, maka pengertian dari desain kurikulum dapat di definisikan
munurut beberapa ahli, di antaranya :
·
Longstreet
(1993)
Menurutnya desain
kurikulum merupakan desain kurikulum yang berpusat pada pengetahuan (the
knowledge centered design) yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu,
oleh karena itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum subjek akademis
yang penekanannya terhadap intelektual para siswa.
·
McNeil
(1990)
Desain kurikulum
berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan
berfikir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan proses
penelitan ilmiah..
·
Nurgiyantoro
(1988)
Organisasi kurikulum
adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program
pengajaran yang akan disampaikan kepada murid murid.
·
Nasution
(1982)
Organisasi kurikulum adalah pola atau
bentuk bahan pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada murid-murid.
2.2 Tujuan Desain Kurikulum
Kurikulum
merupakan suatu perencanaan balajar bagi para siswa, maka dalam perencanaan itu
harus berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, sehingga kurikulum pun harus
memenuhi tujuan pendidikan yang akan dicapai dalam pelaksanaannya.
Tujuan dari desain atau organisasi
kurikulum diantaranya :
ü Memudahkan anak dalam belajar
ü Mengetahui mengenai teori, konsep,
pandangan tentang pendidikan,perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat.
ü Menentukan apa yang akan dipelajari
ü Kapan waktu yang tepat untuk mempelajari
ü Menentukan keseimbangan bahan pelajar
ü Menentukan keseimbangan antara
aspek-aspek pendidikan yang akan disampaikan.[1]
Organisasi atau desain kurikulum berkaitan
erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Seperti halnya dengan desain
suatu gedung misalnya, desain itu akan berbeda-beda menurut tujuan gedung itu,
apakah untuk sekolah, gudang, toko atau tempat tinggal, demikian pula ada
perbedaan desain kurikulum yang bertalian dengan tujuan yang diutamakan, apakah
penguasaan kebudayaan dan pengethuan umat manusia, ataukah kebutuhan masyarakat
atau anak. Bila tujuannya terutama transmisi atau penyampaian kebudayaan dan
pengetahuan maka yang paling sesuai ialah organisasi kurikulum berupa mata pelajaran yang lazim disebut subject
curiculum. Akan tetapi bila kebutuhan masyarakat atau anak menjadi tujuan utama
maka kurikulum yang paling serasi ialah kurikulum yang berdasarkan
masalah-masalah masyarakat atau anak yang biasanya bersifat integrated atau
terpadu.
2.3 Langkah- langkah Desain Kurikulum
Untuk membuat desain kurikulum yang
solid dan relevan perlu dibutuhkan beberapa langkah yang akan membantu dalam
mengumpulkan informasi yang benar. Ada beberapa langkah yang akan membantu
dalam proses tahapan desain kurikulum, diantaranya :
a) Menentukan hal-hal esensial yang
berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang domain.
b) Identifikasi domain tujuan pembelajaran
c) Identifikasi tipe peluang belajar
d) Menentukan desain kurikulum yang cocok
e) Menyiapkan desain kurikulum secara
tentatif
f) Identifikasi persyaratan implementasi
Isi kurikulum beupa pengetahuan seperti fakta, konsep, prinsip,
dalil teori, bisa juga didalamnya mengandung keterampilan, kecakapan,
kompetensi, atau gabungan antara keduanya.
Isi dari kurikulum lembaga
pendidikan biasanya sebagian besar mengenai pengatahuan, sedangkan isi
kurikulum yang ada pada lembaga pendidikan profesional atau lembaga pelatihan
sebagian beras isiny mengenai kemampuan.[2]
Dapat diketahui ada beberapa
pendekatan dalam pengorganisasian isi kurikulum. Diantaranya:
a) Pendekatan
mata pelajaran ( Subject area atau Discipline approach)
Isi
kurikulum tersusun dalam mata pelajaran yang memiliki hubungan berdasarkn
disiplin ilmu, seperti : Matematika, Fisik, Biologi, Sosiologi
b) Pendekatan
fusi (fused curriculum approach)
Penyatuan
dua atau lebih isi kurikulum mata pelajaran yang memiliki hubungan yang sangat
dekat sehingga membentuk mata pelajaran baru, seperti : Biologi dengan Kimi
menjadi Biokimia atau Biogenetik, Geologi dengan Geografi, Botani dan
Archoelogi menjdi Earth Science.
c) Pendekatan
bidang studi (Broad fieds appoach)
Pendekatan
bidang studi hampir sama dengan fusi, menyatu beberapa isi mata pelajaran yang
mempunyai kaitan yang sangat erat, dalam bentuk unit-unit bahan ajar yang sudah
terintegrasi. Dalam studi sosial atau IPS yang menggabungkan materi sejarah,
geografi, ekonomi.
d) Pendekatan
masalah sosial
Dalam
bidang humanitas digunakan pendekatan-pendekatan masalah sosial. Isi kurikulum
terdiri atau sejumlah unit masalah sosial
e) Pendekatan
akuntabilitas
Pendekatan
ini banyak digunakan dalam pendidikan pelatihan. Untuk penjamin efisiensi dan
efektifitas pendekatan akuntabilitas menerapkan pendekatan sistem yang disebut
teknlogi intruksional. Bahan ajar lebih nampak sebagai kemampuan atau
kompetensi yang harus dikuasai siswa, yang disusun secara sistemtis.
f) Pendekatan
terpadu (integratd approach)
Bahan ajar disusun secara terpadu
dalam tema-tema, berup asfek kehidupan, kegiatan, masalah, ataupun kemampuan
yang akan dikembangkan.[3]
2.4 Bentuk-bentuk
organisasi Kulikulum
1.
Organisasi kurikulum berdasarkan
matapelajaran (subject curriculum) :
a.
Matapelajaran terpisah (separated
curriculum)
Dalam kurikulum ini bahan
matapelajaran dipisah satu sama lain, tidak adanya penggabungan. Manfaat dari
kurikulum berdasarkan matapelajaran terpisah ini diantaranya :
· Bahan
pelajaran disusun secara sistematis
· Kurikulum
ini mudah diubah dan dikembangkan
· Bentuk
kurikulum ini mudah di desain bahkan mudah diperluas atau dipersempit
berdasarkan waktu yang ada.
b.
Matapelajaran gabungan
Kurikulum ini menekankan perlu
adanya dua atau lebih matapelajaran tanpa menghilangkan batasan-batasan dari
setiap matapelajaran.Kelebihan dari kurikulum ini separti :
·
Dengan korelasi, pengetahuan murid
lebih integral.
·
Korelasi memberikan pengertian yang
lebih luas dan mendalam karena memandang dari beberapa sudut.
·
Dengan korelasi maka yang diutamakan
adalah pengertian dan prinsip-prinsip bukan pengetahuan atau fakta?
2.
Kurikulum terpadu (integrated
curriculum) :
Dalam kurikulum ini batasan-batasan
pelajaran sudah tidak terlihat sama sekali, karena semua mata pelajaran sudah
dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit.
Ciri dari kurikulum ini,
diantaranya:
· Berdasarkan
filsafat pendidikan demokrasi
· Berdasarkan
psikologi belajar gestalt dan organismik
· Berdasarkan
landasan sosiologis dan sosiokultural
· Berdasarkan
kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan atau pertumbuhan siswa.
· Bentuk
kurikulum ini tidak hanya ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi
yang ada.[4]
Daftar
Pustaka
Hamalik,Oemar.Dasar-Dasar
Pengembangan Kurikulum. Bandung:Remaja Rosdakarya.2008.
Nasution, S.Asas-Asas Kurikulum.Jakarta:Bumi
Aksara.2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran