Translate

Rabu, 05 Desember 2012

Desain kurikulum


1Pengertian Desain kurikulum
Berdasarkan beberapa paham yang ada, maka pengertian dari desain kurikulum dapat di definisikan munurut beberapa ahli, di antaranya :
·         Longstreet (1993)
Menurutnya desain kurikulum merupakan desain kurikulum yang berpusat pada pengetahuan (the knowledge centered design) yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum subjek akademis yang penekanannya terhadap intelektual para siswa.
·         McNeil (1990)
Desain kurikulum berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan proses penelitan ilmiah..
·         Nurgiyantoro (1988)
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada murid murid.
·         Nasution (1982)
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk bahan pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada murid-murid.











2.2      Tujuan Desain Kurikulum
            Kurikulum merupakan suatu perencanaan balajar bagi para siswa, maka dalam perencanaan itu harus berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, sehingga kurikulum pun harus memenuhi tujuan pendidikan yang akan dicapai  dalam pelaksanaannya.
Tujuan dari desain atau organisasi kurikulum diantaranya :
ü  Memudahkan anak dalam belajar
ü  Mengetahui mengenai teori, konsep, pandangan tentang pendidikan,perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat.
ü  Menentukan apa yang akan dipelajari
ü  Kapan waktu yang tepat untuk mempelajari
ü  Menentukan keseimbangan bahan pelajar
ü  Menentukan keseimbangan antara aspek-aspek pendidikan yang akan disampaikan.[1]
Organisasi atau desain kurikulum berkaitan erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Seperti halnya dengan desain suatu gedung misalnya, desain itu akan berbeda-beda menurut tujuan gedung itu, apakah untuk sekolah, gudang, toko atau tempat tinggal, demikian pula ada perbedaan desain kurikulum yang bertalian dengan tujuan yang diutamakan, apakah penguasaan kebudayaan dan pengethuan umat manusia, ataukah kebutuhan masyarakat atau anak. Bila tujuannya terutama transmisi atau penyampaian kebudayaan dan pengetahuan maka yang paling sesuai ialah organisasi kurikulum  berupa mata pelajaran yang lazim disebut subject curiculum. Akan tetapi bila kebutuhan masyarakat atau anak menjadi tujuan utama maka kurikulum yang paling serasi ialah kurikulum yang berdasarkan masalah-masalah masyarakat atau anak yang biasanya bersifat integrated atau terpadu.


2.3       Langkah- langkah Desain Kurikulum
Untuk membuat desain kurikulum yang solid dan relevan perlu dibutuhkan beberapa langkah yang akan membantu dalam mengumpulkan informasi yang benar. Ada beberapa langkah yang akan membantu dalam proses tahapan desain kurikulum, diantaranya :
a)      Menentukan hal-hal esensial yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang domain.
b)      Identifikasi domain tujuan pembelajaran
c)      Identifikasi tipe peluang belajar
d)     Menentukan desain kurikulum yang cocok
e)      Menyiapkan desain kurikulum secara tentatif
f)       Identifikasi persyaratan implementasi
Isi kurikulum beupa  pengetahuan seperti fakta, konsep, prinsip, dalil teori, bisa juga didalamnya mengandung keterampilan, kecakapan, kompetensi, atau gabungan antara keduanya.
Isi dari kurikulum lembaga pendidikan biasanya sebagian besar mengenai pengatahuan, sedangkan isi kurikulum yang ada pada lembaga pendidikan profesional atau lembaga pelatihan sebagian beras isiny mengenai kemampuan.[2]
Dapat diketahui ada beberapa pendekatan dalam pengorganisasian isi kurikulum. Diantaranya:
a)      Pendekatan mata pelajaran ( Subject area atau Discipline approach)
Isi kurikulum tersusun dalam mata pelajaran yang memiliki hubungan berdasarkn disiplin ilmu, seperti : Matematika, Fisik, Biologi, Sosiologi
b)      Pendekatan fusi (fused curriculum approach)
Penyatuan dua atau lebih isi kurikulum mata pelajaran yang memiliki hubungan yang sangat dekat sehingga membentuk mata pelajaran baru, seperti : Biologi dengan Kimi menjadi Biokimia atau Biogenetik, Geologi dengan Geografi, Botani dan Archoelogi menjdi Earth Science.
c)      Pendekatan bidang studi (Broad fieds appoach)
Pendekatan bidang studi hampir sama dengan fusi, menyatu beberapa isi mata pelajaran yang mempunyai kaitan yang sangat erat, dalam bentuk unit-unit bahan ajar yang sudah terintegrasi. Dalam studi sosial atau IPS yang menggabungkan materi sejarah, geografi, ekonomi.
d)     Pendekatan masalah sosial
Dalam bidang humanitas digunakan pendekatan-pendekatan masalah sosial. Isi kurikulum terdiri atau sejumlah unit masalah sosial
e)      Pendekatan akuntabilitas
Pendekatan ini banyak digunakan dalam pendidikan pelatihan. Untuk penjamin efisiensi dan efektifitas pendekatan akuntabilitas menerapkan pendekatan sistem yang disebut teknlogi intruksional. Bahan ajar lebih nampak sebagai kemampuan atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, yang disusun secara sistemtis.
f)       Pendekatan terpadu (integratd approach)
Bahan ajar disusun secara terpadu dalam tema-tema, berup asfek kehidupan, kegiatan, masalah, ataupun kemampuan yang akan dikembangkan.[3]
2.4       Bentuk-bentuk organisasi Kulikulum
1.    Organisasi kurikulum berdasarkan matapelajaran (subject curriculum) :
a.       Matapelajaran terpisah (separated curriculum)
Dalam kurikulum ini bahan matapelajaran dipisah satu sama lain, tidak adanya penggabungan. Manfaat dari kurikulum berdasarkan matapelajaran terpisah ini diantaranya :
·       Bahan pelajaran disusun secara sistematis
·       Kurikulum ini mudah diubah dan dikembangkan
·      Bentuk kurikulum ini mudah di desain bahkan mudah diperluas atau dipersempit berdasarkan waktu yang ada.
b.      Matapelajaran gabungan
Kurikulum ini menekankan perlu adanya dua atau lebih matapelajaran tanpa menghilangkan batasan-batasan dari setiap matapelajaran.Kelebihan dari kurikulum ini separti :
·           Dengan korelasi, pengetahuan murid lebih integral.
·           Korelasi memberikan pengertian yang lebih luas dan mendalam karena memandang dari beberapa sudut.
·           Dengan korelasi maka yang diutamakan adalah pengertian dan prinsip-prinsip bukan pengetahuan atau fakta?
2.    Kurikulum terpadu (integrated curriculum) :
Dalam kurikulum ini batasan-batasan pelajaran sudah tidak terlihat sama sekali, karena semua mata pelajaran sudah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit.
Ciri dari kurikulum ini, diantaranya:
·       Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi
·       Berdasarkan psikologi belajar gestalt dan organismik
·       Berdasarkan landasan sosiologis dan sosiokultural
·      Berdasarkan kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan atau pertumbuhan siswa.
·      Bentuk kurikulum ini tidak hanya ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada.[4]


Daftar Pustaka

Hamalik,Oemar.Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:Remaja Rosdakarya.2008.
Nasution, S.Asas-Asas Kurikulum.Jakarta:Bumi Aksara.2008.



[1] S. Nasution. Pengembangan Kurikulum, Citra Aditya Bakti, 2003, 192, hlm, 105-106
Ali M, dkk 2007 Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI 
[3]S. Nasution. Pengembangan Kurikulum, Citra Aditya Bakti, 2003, 192, hlm, 107-108

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima Kritik Dan Saran