Translate

Selasa, 19 November 2013

Contoh Modul Peembelajaran PAI

MODUL
Media Pembelajaran PAI
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu  mata kuliah Media Pembelajaran PAI)






Nama    : Ahmad Barokah             (11411007)

Dosen : Dr.Sukiman, M.Pd


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013

Modul Fiqh
Untuk Kelas XI
Madrasah Aliyah (MA)

Kegiatan Belajar 1: Saling Toleransi
A.    Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia..
B.     Kompetensi Dasar
Menunjukkansikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32, serta hadits terkait.
C.    Indikator
Setelah membaca dan mempelajari pada bahasan kita pada kali ini nanti, Anda akan mendapat penjelasan tentang:
            a. Menjelaskan isi kandungan Q.S Yunus ayat 40-41
            b. Menjelaskan isi kandungan Q.S Al-Maidah ayat 32
c. Menjelaskan isi kandungan hadist tentang saling toleransi.
D.    Materi Pokok
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari dan mengetahui tentang:
a.       Isi kandungan Q.S Yunus ayat 40-41
b.      Isi kandungan Q.S Al-Maidah ayat 32
c.       Isi kandungan hadist tentang saling toleransi.
E.     Uraian Materi
Anda tentu pernah hidup dalam kondisi yang berada dalam agama yang beragam. Banyak probleem yang Anda hadapi dan banyak perbedaan diantara kalian. Anda pernah melihat adik atau sahabat anda berhubungan bahkan bekerjasama dengan orang yang berbeda agama/faham agama.
Nah di sini Anda akan sedikit mendapat informasi tentang perbuat apa yang dilakukan apabila mengalami hal itu. Akan dikemukakan juga dalil-dalil berbaekaitan dengannya. Jika Anda pernah, itulah salah satu contoh pembahasan yang akan kita pelajari kali ini yaitu isi kandungan Q.S Yunus ayat 40-41, isi kandungan Q.S Al-Maidah ayat 32 dan isi kandungan hadist tentang saling toleransi.
1.      Isi kandungan Q.S Yunus ayat 40-41

Terjemahan:
40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Rabbmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 10:40)
41. Jika mereka mendustaka kamu, maka katakanlah: Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. 10:41)
Tafsiran :
(40) Allah menjelaskan bahwa orang yang pernah menerima seruan dakwah Nabi Muhammad Saw, ada orang-orang yang beriman kepada Al-Quran dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad Saw mereka mati dalam kekafiran.
(41) Allah memberikan penegakan kepada rasulnya, bahwa jika mereka menduskanmu, maka katakanlah bagiku pekerjaan ku, dan bagi kalian pekerjaan kalian, kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan. Allah maha mengetahui siapa yang  berhak mendapatkan Hidayah, lalu diberinya hidayah, dan dia mengetahui juga siapa yang berhak sesat. Lalu dia menyesatkannya, dia maha adil dan tidak pernah Dzalim, bahkan dia memberi kepada masing-masingnya sesuai dengan apa yang berhak dia terima.
(Abul Fida’ Ibnu Kasir ad Dimasqu, Tafsir Ibnu Kasir, Sinar Baru Algasindo Bandung 2003. Hal: 213-221)
2.      Isi kandungan Q.S Al-Maidah ayat 32

مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ فِي الأرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya:
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (Q.S Al-Maidah : 32)
            Tafsiran:
            Ayat tadi terdapat  tiga  pelajaran yang dapat dipetik:
a.       Nasib manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata  rantai yang saling berhubungan.  Karena itu,  terputusnya sebuah mata  rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.
b.      Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat, merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi eksekusi terhadap seorang pembunuh  dalam rangka  qishash merupakan sumber kehidupan masyarakat.
c.       Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seperti para dokter dan perawat, harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari kematian, bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.
3.      Isi kandungan hadist tentang saling toleransi.
a.       Mencintai semua tetangga
Mencintai sesama tetangga dijelaskan, antara lain, dalam sebuah hadis yang  diriwayatkan oleh Anas bin Malik sebagai berikut:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَ أَبُو يَعْلَى)

Dinarasikan Anas bin Malik RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Demi (Allah) yang jawaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia mencintai tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Muslim dan Abu Ya’la: 2967).

Mencintai diri sendiri tidaklah cukup untuk menggambarkan kualitas keimanan seseorang, melainkan juga harus dibuktikan dengan mencintai semua tetangganya. Kata “tetangga” dalam teks hadis ini cakupannya bersifat umum, yakni tetangga sesama Muslim atau tetangga non Muslim.
Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW tidak hanya bertetangga dengan Muslim namun beliau juga bertetangga dengan non Muslim. Di sekitar Madinah kala itu ada orang Yahudi, Nasrani, dan lainnya. Mereka sama-sama mempunyai hak untuk dicintai. Dalam riwayat lain, mereka juga punya hak untuk mendapatkan kedamaian.
Penjelasan:
Pada teks hadis di atas tampak jelas bahwa sebaik-baik insan Muslim adalah dia yang terbaik mu’amalah (hubungan sosialnya) dengan semua tetangganya, baik tetangga Muslim maupun non Muslim. Mereka semua harus mendapatkan sentuhan kasih sayang dan kedamaian.
Itulah sebabnya, sejarah membuktikan bahwa banyak unsur masyarakat yang berdampingan secara damai dengan Rasulullah, sebelum Madinah dinyatakan sebagai tanah haram (yang tidak boleh dihuni kecuali oleh Muslim). Rasulullah SAW kala itu bahkan bertetangga dengan orang Yahudi, Nasrani, dan lain-lain secara damai
b.      Larangan menzalimi kafir dzimmi
Di samping menjalin kemesraan dengan non Muslim, Rasulullah SAW juga mengadakan kontak dagang dengan non Muslim. Bahkan, menurut keterangan sebuah hadis, Nabi SAW sempat meminjam barang kepada seorang Yahudi dengan menggadaikan baju besinya. Klimaks dari toleransi itu tercatat dalam hadis bahwa Rasulullah SAW melarang umatnya untuk menyakiti kafir dzimmi, sebagai berikut:

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ آذَى ذِمِّيًّا فَأَنَا خَصْمُهُ وَمَنْ كُنْتُ خَصْمَهُ خَصَمْتُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ (أَخْرَجَهُ الخَطِيبُ فِي تَارِيخِ بَغْدَادٍ

Dinarasikan Ibnu Mas’ud RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang menyakiti seorang kafir dzimmi, maka aku kelak yang akan menjadi musuhnya. Dan siapa yang menjadikanku sebagai musuhnya, maka aku akan menuntutnya pada hari kiamat.”

Hadis ini diriwayatkan Khathib al-Baghdadi dalam Tarikh Bagdad: 8/370. Hadis ini juga memiliki dua jalur sanad yang sama-sama lemah.
Penjelasan:
Dari paparan di atas, tampak begitu mulianya ajaran Islam di mata internal umat Islam maupun non Muslim. Ibarat lebah, sekiranya orang tidak menganggunya tentu dia akan dapat menikmati madunya. Namun sekiranya ada orang yang mengganggunya jangan disalahkan apabila ia menyengat bahkan mematikan.
Itulah gambaran kehadiran umat Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Rahmat atau kasih saying itu tidak hanya dirasakan umat Islam, tapi non Muslim pun juga ikut merasakannya.
Maka hati-hati memahami hadis yang sekilas dapat difahami keliru sehingga mengidentikkan Islam sebagai teroris, seperti ‘menghabisi’ non Muslim di jalanan dan lainnya. Seharusnya hadis-hadis seperti ini difahami secara proporsional. Kajian hadis di Barat diwarnai dengan teks-teks seperti di atas secara parsial, sehingga Islam tidak pernah difahami sebagai agama pembawa rahmat (kasih sayang).
F.     Rangkuman Materi
Kali ini adalah waktunya Anda merangkum dari materi yang sudah Anda baca dan pelajari. Tulislah ringkasan yang memuat tentang hal-hal penting seputar materi toleransi. Anda bisa menuliskannya di lembaran berikut ini. Selamat bekerja..........
Rangkumanku
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
G.    Latihan
Setelah selesai mengerjakan soal-soal diatas, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat.
1.      Apakah Anda fahami tentang toleransi di dalam surat Yunus ayat 40-41?
2.      Apakah Anda fahami tentang toleransi di dalam surat Al-Maidah ayat 32?
3.      Tuliskan kembali Q.S Yunus ayat 40 beserta syakalnya!
4.      Mengapa kita harus memiliki sikap toleransi?
5.      Apakah isi kandungan Q.S Yunus ayat 41?
H.    Tes Formatif
Untuk mengetahui sejauhmana pemahaman Anda pada materi toleransi, maka kerjakan latihan berikut!
A.    Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar sesuai dengan materi yang telah Anda pelajari.
1.      Di bawah ini yang bukan termasuk sikap toleransi antar beragama yang paling tepat adalah ....
a.       Anda menghina kepada pemeluk agama lain yang sedang
b.      Anda menghargai pendapat sesama Muslim
c.       menghormati pendapat teman Anda di sekolah
d.      memberi bantuan kepada teman Anda yang sedang kesusahan
2.      Nasib manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain, maka Anda seharusnya bersikap .....
a.       menghina                                 c. memusuhi
b.      menghormati                           d. memukuli
3.      Sikap yang mencerminkan sikap toleransi di masyarakat yaitu .....
a.       mencintai  tetangga Anda       c.  Anda membuka aib tetangga
b.      Anda menghina tetangga                    d. memukul tetangga Anda
I.       Kunci Jawaban:
1. A
2. B
3. A
J.      Analisis Hasil Belajar
Setelah mempelajari matri di atas, pelajaran apa yang bisa anda ambil sehingga dapat diterapkan di dalam kehidupan anda sehari-hari? Coba Anda tuliskan di bawah ini....
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
K.    Penutup
Demikian modul inidibuat, semoga dapat mempermudah Anda dalam mempelajari sikap toleransi baik di linkungan masyarakat dan umum.
L.     Daftar Pustaka

Al-Qur’’an dan terjemah
Kitab Hadits

1 komentar:

  1. Terima Kasih
    Sangat membantu
    Hanya saja adds-nya nggak bisa di-close :)

    BalasHapus

Menerima Kritik Dan Saran