Pengertian
Idhofah
merupakan salah satu bab yang terdapat dalam tatanan bahasa arab yang merupakan
rangkaian dua kata yang kemudian dirangkai untuk dijadikan kata lain.
Menurut
arti bahasa idhofah mempunyai arti menyandarkan, sedangkan menurut istilah
idhofah adalah menyatukan dua kata yang berbeda untuk mendapatkan kata dan arti
yang baru dan kata yang kedua harus dibaca jer.
وَاخْفِضْبِهِالإِسْمَالّذِىلَهُتَلاَ artinya dan jerkanlah dengan mudhof isim yang mengiringi mudhof
yaitu mudhof ilaih. ( kitab fathu robul
bariyah syarah nadhom Al ‘Imrithi halaman 52 ).
Dalam tatanan bahasa Indonesia
idhofah hampir menyerupai dengan kalimat majmuk, keberadaannya terdapat dua
kata berbeda kemudian dirangkai menjadi satu kata yang akhirnya timbul kata dan
arti yang lain.
Contoh kata Matahari ketika dipisah maka terdapat kata
Mata dan Hari, mata mempunyai arti tersendiri dan hari pun terdapat arti
tersendiri yang keduanya tidak saling berhubungan, ketika dua kata itu
dirangkai menjadi satu kata maka menjadi kata Matahari yang tentunya menjadi
kata baru yang sama sekali tidak ada hubungannya saat kata tersebut dipisah
baik dari segi kata ataupun artinya.
Pada dasarnya idhofah terdapat dua
unsur yaitu mudhof dan mudhof ilaih,
Mudhof
artinya yang menyandari
Mudhof
ilaih artinya yang disandari
Contoh : اَرْكَانُالصَّلاَةِ
Kata اَرْكَانُ artinya
beberapa rukun kata ini masih umum, rukun apapun bisa masuk, kata الصَّلاَةِ artinya
sholat bearti perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ihram diakhiri dengan
salam dengan mengikuti syarat dan rukunnya. Setelah dua kata ini dirangkai
menjadi اَرْكَانُالصَّلاَةِ maka arti yang timbul adalah niat, takbirotul ihrom, baca
fatihah dan yang lain dalam ruang lingkup rukun sholat.
Kalimat / Kata nantinya bisa dijadikan mudhof atau
mudhof ilaih tentunya harus mengikuti syarat –syarat yang terdapat dalam
tatanan bahasa arab.
B. Syarat
– syarat Mudhof
Syarat – syarat Mudhof ( kata yang menyandari ) yaitu
:
1. Tidak
diperbolehkan adanya nun tanda I’rob atau nun tanda jama’ ataupun nun tatsniyah
2. Tidak
boleh ditanwin
3. Tidak
boleh terdapat ال
Contoh : أََهْلُكُمْأَهْلُوْنَا ( ahli kamu semua
adalah ahli kita )
Asli dari kalimat tersebut adalah أََهْلٌلَكُمْأَهْلُوْنَلَنَا ( ahli bagi kamu semua itu ahli bagi kita )
Pada lafadz أََهْلٌ tanwin harus dibuang sebagai tanda bahwa kata
itu berdiri sendiri.
Pada lafadz لَكُمْ dan لَنَا lam harus dibuang untuk meringankan bacaan.
Pada lafadz أَهْلُوْنَ nun tanda jama’ harus dibuang sebagai syarat
lafazd itu boleh dimudhofkan.
مِنَالْمُضَافِاَسْقِطِالتَّنْوِيْنَا
# اَوْنُوْنَهُكَاَهْلِكُمْاَهْلِنَا (
hilangkanlah tanwin dan beberapa nun yang terdapat pada mudhof )
ال juga tidak
diperbolehkan dalam mudhof ketika idhofah itu idhofah yang mahdhoh /murni namun
bila itu idhofah ghoiru mahdhoh diperbolehkan, karena idhofah itu sudah
mengganti adanya ال maka ketika
sudah idhofahkan masih diberi ال akan terdapat
dua tanda yang sama terdapat dalam satu kalimat, dalam susunan bahasa arab hal
seperti itu tidak diperbolehkan.
( ket : kitab
Ibnu ‘Aqil syarah nadhom alfiyah Ibnu Malik hal 102 )
Contoh :الْوُضُوْءِشَرْطُ
Maka tidak boleh dibaca الْوُضُوْءِِالشَرْطُ
Idhofah dikatakan ghoiru mahdhoh ketika mudhof
menyerupai dengan fiil mudhori’ ( yaitu isim fail dan isim maf’ul ) atau sifat
musyabbihah.
Contoh :
menyerupai isim fail هذاضَارِبُزَيْدٍ
Menyerupai isim maf’ul هذامَضْرُوْبُالأَبِ
Menyerupai sifat musyabbihahأَحْسَنُالْوَجْهِهذا
C. Syarat
Mudhof ilaih
Syarat Mudhof ilaih ( kata yang disandari ) :
Harus
dibaca jer contoh الْوُضُوْءِِشَرْطُ
وَوَصْلُألبِذَاالمُضَافِمُغْتَفِرٌ ( bertemunya al dengan
mudhof itu dimaklumi tatkala idhofah ghoiru mahdhoh/tidak murni ). Keterangan
kitab Ibnu ‘Aqil syarah nadhom Alfiyah halaman 102.
Keberadaan idhofah itu sendiri sebetulnya menyimpan
huruf yang terbuang / tersimpan seperti :
1. مِنْ artinya dari
2. فى artinya
didalam
3. ل artinya untuk
/ bagi
Contoh :
هذاثَوْبُخُزٍّ artinya ini baju sutra tatkala dicermati maka
kalimat ini menyimpan مِنْ berarti ini
baju dari sutra.
الْوُضُوْءِشَرْطُ artinya syarat wudlu ketika diperhatikan kalimat ini menyimpan فى berarti syarat didalam wudlu.
غُلاَمُزَيْدٍ artinya
pembantu bapak zaid ketika diurai kalimat ini menyimpan ل bearti
pembantu bagi bapak zaed.
Keterangan idhofah menyimpan beberapa huruf bisa
dilihat dalam kitab fathu robul bariyah syarah nadhom al ‘Imrithi bab idhofah
halaman 52.
وَهْوَعَلىَتَقْدِرِفِىاَوْلاَمٍ # اَوْمِنْكَمَكْرِالَّيْلِاَوْغُلاَمِ ( bahwa mudhof ilaih itu mengira-ngirakan lafadz fi atau li
atau min )
Khanifah Inabah ( 11411022 ) Eko Gunawan (11410232 )
Fikri Abdul
Aziz ( 11411001 ) Tini
Nurmilasari ( 11410234 )
Leni Marlina ( 11411002 )
REFERENSI :
Kitab Ibnu ‘Aqil syarah nadhom Alfiyah
Ibnu Malik bab idhofah
Kitab Fathu Robul Bariyah
syarah nadhom Al ‘Imrithi bab idhofah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran