Translate

Minggu, 02 Desember 2012

Idhofah


Pengertian
            Idhofah merupakan salah satu bab yang terdapat dalam tatanan bahasa arab yang merupakan rangkaian dua kata yang kemudian dirangkai untuk dijadikan kata lain.
            Menurut arti bahasa idhofah mempunyai arti menyandarkan, sedangkan menurut istilah idhofah adalah menyatukan dua kata yang berbeda untuk mendapatkan kata dan arti yang baru dan kata yang kedua harus dibaca jer.
وَاخْفِضْبِهِالإِسْمَالّذِىلَهُتَلاَ artinya dan jerkanlah dengan mudhof isim yang mengiringi mudhof yaitu mudhof ilaih.  ( kitab fathu robul bariyah syarah nadhom Al ‘Imrithi halaman 52 ).
Dalam tatanan bahasa Indonesia idhofah hampir menyerupai dengan kalimat majmuk, keberadaannya terdapat dua kata berbeda kemudian dirangkai menjadi satu kata yang akhirnya timbul kata dan arti yang lain.
Contoh kata Matahari ketika dipisah maka terdapat kata Mata dan Hari, mata mempunyai arti tersendiri dan hari pun terdapat arti tersendiri yang keduanya tidak saling berhubungan, ketika dua kata itu dirangkai menjadi satu kata maka menjadi kata Matahari yang tentunya menjadi kata baru yang sama sekali tidak ada hubungannya saat kata tersebut dipisah baik dari segi kata ataupun artinya.

Pada dasarnya idhofah terdapat dua unsur  yaitu mudhof dan mudhof ilaih,
         Mudhof artinya yang menyandari
         Mudhof ilaih artinya yang disandari
Contoh : اَرْكَانُالصَّلاَةِ
Kata اَرْكَانُ artinya beberapa rukun kata ini masih umum, rukun apapun bisa masuk, kata الصَّلاَةِ artinya sholat bearti perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ihram diakhiri dengan salam dengan mengikuti syarat dan rukunnya. Setelah dua kata ini dirangkai menjadi اَرْكَانُالصَّلاَةِ maka arti yang timbul adalah niat, takbirotul ihrom, baca fatihah dan yang lain dalam ruang lingkup rukun sholat.
Kalimat / Kata nantinya bisa dijadikan mudhof atau mudhof ilaih tentunya harus mengikuti syarat –syarat yang terdapat dalam tatanan bahasa arab.


B.     Syarat – syarat Mudhof
Syarat – syarat Mudhof ( kata yang menyandari ) yaitu :
1.         Tidak diperbolehkan adanya nun tanda I’rob atau nun tanda jama’ ataupun nun  tatsniyah
2.         Tidak boleh ditanwin
3.         Tidak boleh terdapat ال
Contoh : أََهْلُكُمْأَهْلُوْنَا   ( ahli kamu semua adalah ahli kita )
Asli dari kalimat tersebut adalah أََهْلٌلَكُمْأَهْلُوْنَلَنَا ( ahli bagi kamu semua itu ahli bagi kita )
Pada lafadz أََهْلٌ  tanwin harus dibuang sebagai tanda bahwa kata itu berdiri sendiri.
Pada lafadz لَكُمْ  dan  لَنَا  lam harus dibuang untuk meringankan bacaan.
Pada lafadz  أَهْلُوْنَ  nun tanda jama’ harus dibuang sebagai syarat lafazd itu boleh dimudhofkan.
مِنَالْمُضَافِاَسْقِطِالتَّنْوِيْنَا # اَوْنُوْنَهُكَاَهْلِكُمْاَهْلِنَا ( hilangkanlah tanwin dan beberapa nun yang terdapat pada mudhof )
ال juga tidak diperbolehkan dalam mudhof ketika idhofah itu idhofah yang mahdhoh /murni namun bila itu idhofah ghoiru mahdhoh diperbolehkan, karena idhofah itu sudah mengganti adanya ال maka ketika sudah idhofahkan masih diberi ال akan terdapat dua tanda yang sama terdapat dalam satu kalimat, dalam susunan bahasa arab hal seperti itu tidak diperbolehkan.
 ( ket : kitab Ibnu ‘Aqil syarah nadhom alfiyah Ibnu Malik hal 102 )
Contoh :الْوُضُوْءِشَرْطُ
Maka tidak boleh dibaca الْوُضُوْءِِالشَرْطُ
Idhofah dikatakan ghoiru mahdhoh ketika mudhof menyerupai dengan fiil mudhori’ ( yaitu isim fail dan isim maf’ul ) atau sifat musyabbihah. 
Contoh :      menyerupai isim fail هذاضَارِبُزَيْدٍ
             Menyerupai isim maf’ul هذامَضْرُوْبُالأَبِ
             Menyerupai sifat musyabbihahأَحْسَنُالْوَجْهِهذا    



C.    Syarat Mudhof ilaih
Syarat Mudhof ilaih ( kata yang disandari ) :
         Harus dibaca jer contoh الْوُضُوْءِِشَرْطُ
وَوَصْلُألبِذَاالمُضَافِمُغْتَفِرٌ  ( bertemunya al dengan mudhof itu dimaklumi tatkala idhofah ghoiru mahdhoh/tidak murni ). Keterangan kitab Ibnu ‘Aqil syarah nadhom Alfiyah halaman 102.
Keberadaan idhofah itu sendiri sebetulnya menyimpan huruf yang terbuang / tersimpan seperti :
1.         مِنْ artinya dari
2.         فى artinya didalam
3.         ل artinya untuk / bagi
Contoh :
هذاثَوْبُخُزٍّ  artinya ini baju sutra tatkala dicermati maka kalimat ini menyimpan  مِنْ berarti ini baju dari sutra.
الْوُضُوْءِشَرْطُ artinya syarat wudlu ketika diperhatikan kalimat ini menyimpan فى  berarti syarat didalam wudlu.
غُلاَمُزَيْدٍ artinya pembantu bapak zaid ketika diurai kalimat ini menyimpan ل bearti pembantu bagi bapak zaed.
Keterangan idhofah menyimpan beberapa huruf bisa dilihat dalam kitab fathu robul bariyah syarah nadhom al ‘Imrithi bab idhofah halaman 52.
وَهْوَعَلىَتَقْدِرِفِىاَوْلاَمٍ # اَوْمِنْكَمَكْرِالَّيْلِاَوْغُلاَمِ ( bahwa mudhof ilaih itu mengira-ngirakan lafadz fi atau li atau min )




 Khanifah Inabah ( 11411022 ) Eko Gunawan (11410232 )
Fikri Abdul Aziz ( 11411001 ) Tini Nurmilasari ( 11410234 )
Leni Marlina ( 11411002 )


REFERENSI :
Kitab Ibnu ‘Aqil syarah nadhom Alfiyah Ibnu Malik bab idhofah
Kitab Fathu Robul Bariyah syarah nadhom Al ‘Imrithi bab idhofah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima Kritik Dan Saran