RASIONALISME
1.
Rasionalisme
bersifat deduktif dari yang umum kepada yang khusus. Dan perubahan yang ada
padanya tisak mempengaruhi subtansinya.
2.
Yang harus
dipandang sebagai sesuatu yang benar adalah apa yang jelas dan
terpilah-pilah(clear n distincly), yaitu gagasan-gagasan atau ide-ide yang
harus dibedakan dengan persis(tepat) dari gagasan-gagasan atau ide-ide yang
lain.
3.
Ilmu
pengetahuan harus mengikuti jejak ilmu pasti. Dan kemudian ilmu pasti menjadi
contoh bagi cara mengenal atau mengetahui ilmu pengetahuan tetsebut. Namun
demikian, ilmu pasti bukanlah metode yang sebenarnya dari bagian ilmu
pengetahuan. Ilmu pasti hanya boleh dipandang sebagai penerapan yang paling
jelas dari metode ilmiyah.
4.
Kebenaran
memang ada dan dapat dikenal. Arah jiwa kita kemudian berusaha untuk
membebaskan diri dari hal semula pada diri kepada hal yang lainnya. Dengan
argument meniadakan jalan dari luar
kedalam dan memulai lagi dengan jalan dari dalam keluar.
“Yang jelas dan
terpilah-pilah tidak mungkin didapat dari apa yang berada diluar kita”. Contoh sarang tawon/ malam/ lilin.
5.
Yang tampak
dari sarang tawon/ malam/ lilin pada indera:
a.
Lidah è
merasakan madunya merupakan
b.
Hidung è mencium
baunya sifat-sifat
c.
Mata è melihat
rupa dan warna yang
d.
Jari è mereka
keras dan atau lembek melekat
ð Kemudian sarang tawon/ malam/ lilin diletakan
dalam wadah yang dipanaskan, lalu seluruh sifat-sifat dalam lilin/malam/sarang
tawon tersebut pasti akan berubah, sekalipun malamnya tetap malam. Jadi yang tampak, yang dapat difahami
bukanlah malam yang berubah-ubah. Tapi sifat dari malam itu sendiri.adany malam
dapat diketahui lewat rasio.
ð Pengetahuan kita tentang malam dan sejenisnya itu
bukan merupakan wahyu, bukan pengamatan indrawi atau bukan khayalan, tapi hal
tersebut karena Rasio.
6.
Pengatahuan
itu melalui indra, oleh karena itu kita harus meragukan apa-apa yang kita amati
dan kita pahami sehari-sehari. Dan semua itu harus dipandang sebagai sesuatu
yang tidak pasti.
7.
Realitas,
meliputi:
a.
Subtansi,
merupakan apa-apa yang berada dengan sendirinya, hanya satu yaitu Tuhan
b.
Atribut,
merupakan sifat azasi di tiap subtansi yang memiliki azasi sendiri yang
kemudian dapat menentukan hakikat subtansi itu sendiri.
Modus, berasal dari kata modi, merupakan segala sifat
subtansi yang tidak mutlak dan kemudian dapat berubah-ubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran