Translate

Minggu, 02 Desember 2012

Filsafat RASIONALISME


RASIONALISME
Ajarannya:
1.       Rasionalisme bersifat deduktif dari yang umum kepada yang khusus. Dan perubahan yang ada padanya tisak mempengaruhi subtansinya.
2.       Yang harus dipandang sebagai sesuatu yang benar adalah apa yang jelas dan terpilah-pilah(clear n distincly), yaitu gagasan-gagasan atau ide-ide yang harus dibedakan dengan persis(tepat) dari gagasan-gagasan atau ide-ide yang lain.
3.       Ilmu pengetahuan harus mengikuti jejak ilmu pasti. Dan kemudian ilmu pasti menjadi contoh bagi cara mengenal atau mengetahui ilmu pengetahuan tetsebut. Namun demikian, ilmu pasti bukanlah metode yang sebenarnya dari bagian ilmu pengetahuan. Ilmu pasti hanya boleh dipandang sebagai penerapan yang paling jelas dari metode ilmiyah.
4.       Kebenaran memang ada dan dapat dikenal. Arah jiwa kita kemudian berusaha untuk membebaskan diri dari hal semula pada diri kepada hal yang lainnya. Dengan argument meniadakan  jalan dari luar kedalam dan memulai lagi dengan jalan dari dalam keluar.
“Yang jelas dan terpilah-pilah tidak mungkin didapat dari apa yang berada diluar kita”. Contoh sarang tawon/ malam/ lilin.
5.       Yang tampak dari sarang tawon/ malam/ lilin pada indera:
a.    Lidah è merasakan madunya                                    merupakan
b.    Hidung è mencium baunya                                        sifat-sifat
c.     Mata è melihat rupa dan warna                              yang
d.    Jari è mereka keras dan atau lembek                    melekat
ð  Kemudian sarang tawon/ malam/ lilin diletakan dalam wadah yang dipanaskan, lalu seluruh sifat-sifat dalam lilin/malam/sarang tawon tersebut pasti akan berubah, sekalipun malamnya tetap malam.  Jadi yang tampak, yang dapat difahami bukanlah malam yang berubah-ubah. Tapi sifat dari malam itu sendiri.adany malam dapat diketahui lewat rasio.
ð  Pengetahuan kita tentang malam dan sejenisnya itu bukan merupakan wahyu, bukan pengamatan indrawi atau bukan khayalan, tapi hal tersebut karena Rasio.
6.       Pengatahuan itu melalui indra, oleh karena itu kita harus meragukan apa-apa yang kita amati dan kita pahami sehari-sehari. Dan semua itu harus dipandang sebagai sesuatu yang tidak pasti.
7.       Realitas, meliputi:
a.       Subtansi, merupakan apa-apa yang berada dengan sendirinya, hanya satu yaitu Tuhan
b.      Atribut, merupakan sifat azasi di tiap subtansi yang memiliki azasi sendiri yang kemudian dapat menentukan hakikat subtansi itu sendiri.
Modus, berasal dari kata modi, merupakan segala sifat subtansi yang tidak mutlak dan kemudian dapat berubah-ubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima Kritik Dan Saran