Translate

Minggu, 02 Desember 2012

Filsafat Kritisisme ( perpaduan Rasionalisme & Empirisme)_ oleh John Lock



Filsafat Kritisisme
( perpaduan Rasionalisme & Empirisme)_ oleh John Lock
Ø  Pengantar:
Predikat putusan.
Perbedaan masalah filsafat terletak pada “pengenalan” yang didasarkan putusan sendiri, dan kemudian tanpa memperhatikan/mengkritisi pengenalan tersebut. Padahal jika dikritisi sebagai berikut yang kemungkinan terjadi:

                                                   1.Kuat   : Benar
Pengenalan
                                      2. Lemah      : tidak Benar
Ø  Inti
“Kritisisme bukan merupakan gabungan pemikiran antara Rasionalisme dan Empirisme”.

 

Kritisisme            berasal dari Rasio & Empiris_dosen Filsafat Uin

ð  Contoh:
1.       Dogmatis, ini filsafat berdasarkan pada pengertian yang telah ada ( tentang Alloh, Subtansi-Nya, dll). Yang tanpa menghiraukan apakah rasio telah memiliki tentang hakekatnya.
2.       Dogmatis memandang pengenalan objektif, sebagai suatu hal yang tidak berada dengan sendirinya seperti itu ( benarnya). Akan tetapi sikap ini bagi imanuel khant salah.
3.       Orang harus bertanya, bagaimana pengenalan objektif itu mungkin, ini penting untuk dijawab.
4.       Ada patokan umum yang diperankan Imanuel khant, tentang pengenalan, yaitu pentingnya menggunakan cara kerja ilmu pengetahuan alam, sebab pemikiran telah mencapai arahnya yang pasti dalam ilmu pengetahuan alam. Yang mana ilmu pengetahuan telah mengajari kita mengkritisi pengenalan dan tindakan sehingga kemudian dapat bernilai.
ð  Guna sampai pada pengenalan yang bernilai maka perlu penjelasan tentang pengenalan.
ð  Pengenalan/ putusan:
1.       Sintesis -> dapat diperoleh dengan Apesteriori/ pengalaman indrawi
2.       Analitis -> diperoleh dengan cara apriori/ rasional
3.       Sintesis-Apriori analitis-Aposteriori          -> merupakan filsafat transendental.
Misal: setiap kejadian pasti ada penyebabnya.
ð  Ilmu Pengetahuan Alam disusun atas dasar peraturan-peraturan yang mengandaikan adanya putaran-putaran kata yang universal/umum.
ð  Daya pengenalan Ilmu Pengetahuan Alam itu bertingkat
a.       Rendah/biasa    : indrawi atau pengenalan
b.      Lebih tinggi         : akal atau Verstand
c.       Paling tinggi        : Rasio Vermun.
Alba_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima Kritik Dan Saran