A.
Pengertian
Adinegoro dalam bukunya “Ensiklopedi
Umum Dalam Bahasa Indonesia” mengatakan : manusia adalah alam kecil sebagian
dari alam besar yang ada di atas bumi, sebagian dari makhluk yang bernyawa,
binatang yang menyusui, akan tetapi makhluk yang mengetahui ke“alamannya”, yang
mengetahui dan dapat menguasai kekuatan-kekuatan alam, di luar dan di dalam
dirinya(lahir dan batin).[1]
Manusia sebagai makhluk sosial harus
berhubungan satu sama lain. Di dalam menjalani hubungan itu, tentu harus
didasari dengan rasa cinta kasih. Tanpa adanya hal itu, hubungan tidak akan
dapat berjalan dengan mulus. Cinta Kasih merupakan bagian dari kehidupan
manusia dan juga sarana atau alat perantara suatu kreativitas agar dapat di
salurkan.
Apa cinta itu? Cinta adalah lambang
dari perasaan. Misalnya rasa kagum, kelembutan, respek, birahi, keinginan
bersahabat. Dapat berarti pula menunjukkan seperti jatuh cinta, mabuk kepayang,
memendam rasa dan sebagainya. Rasa tersebut ditujukan untuk siapa perasaan itu?
Jelas, perasaan itu tentu ditujukan untuk orang lain. Siapa orang lain itu?
Orang lain yang dimaksud di sini adalah apabila kita memasuki hubungan antar
manusia. Cinta manusia itu luas dan beraneka ragam bentuknya, misalnya cinta
antara pria dan wanita, cinta kekeluargaan dan cinta persaudaraan.
Cinta adalah rasa sangat suka atau
sayang (kepada) atauppun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata Kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Namun perlu diketahui cinta itu
selain cinta kepada sesama makhluk, juga sering kata cinta itu dipakai untuk
menggambarkan gandrungan/rasa kagum terhadap benda atau ide. Misalnya cinta akan
alam, demokrasi, tanah air, kebenaran dan sebagainya.
B.
Perbedaan Cinta
dan Nafsu
Cinta sama sekali bukan nafsu, pernyataan tersebut sangat penting
khususnya bagi remaja yang tingkat nafsu seksualnya sedang bergejolak.
Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah :
|
Perbedaan
|
1.
Cinta
|
·
Cinta
bersifat manusiaw, hanya pada manusialah Cinta timbul dan berkembang.
·
Cinta
bersifat rokhaniah.
·
Rasa
cinta dapat memberikan semangat dalam hidup bagi orang yang mencintai dan
bagi yang menerimanya, dirasakan sebagai kebahagiaan.
·
Cinta
menunjukkan perilaku memberi,
|
2.
Nafsu
|
·
Sedangkan
pada binatang terbatas pada naluri untuk melindungi.
·
Sedangkan
nafsu sifatnya jasmaniah.
·
Sedangkan
nafsu cenderung memuaskan dorongan seks semata.
·
Sedangkan
nafsu senantiasa menuntut.
|
C.
Jenis- Jenis Cinta Kasih
Adapun
jenis-jenis cinta kasih adalah sebagai berikut :
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang
berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta
yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
- Keterikatan,
adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas
hanya untuk dia.
- Keintiman,
yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa
tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar
nama panggilan.
- Kemesraan,
yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama
tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium,
merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi
Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat
disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk
normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian
bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua
belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung
jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung
jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil
relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga
golongan, yaitu:
- Dorongan
Seksual yang abnormal
- Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya
dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan
ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
- Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual
yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan
hukum.
- Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul
dengan cara kekerasaan atau paksaan.
- Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau
rayuan untuk mengajak bersetubuh.
- Partner
Seks yang abnormal
- Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
- zoofilia, terhadap hewan.
- Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
- Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
- Dalam
pemuasan dorongan seksual
- Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan
seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain
telanjang.
- Transvestutisme, merupakan gejala pathologis
yang memekai pakaian lawan jenis.
- Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang
merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
KASIH SAYANG
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi
Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
- Cinta
Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah
atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas
manusia berdasarkan SARA.
- Cinta
Keibuan atau cinta kasih antar orang tua dan anak, kasih
sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya. Rasa cinta
kasih yang tercermin apabila orang tua memperhatikan dan memenuhi
kebutuhan anaknya, dan mereka(orang tua) mengharapkan agar anaknya menjadi
orang yang baik dan berguna di kemudian hari.[2]
- Cinta
Erotis, kasih sayang yang bersumber dai
cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga
memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan
hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak
mungkin timbul rasa kasih sayang.
- Cinta
Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri.
CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang
dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
- Cinta
Terhadap Allah, yaitu apabila seseorang taat
beribadah, menurut perintahNya dan menjauhi laranganNya berarti orang
tersebut memiliki rasa cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.[3]
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari
kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang
menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari
cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan
berdasarkan umur, yaitu:
- Kemesraan
dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau
genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ
kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
- Kemesraan
dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan
suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan,
kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin
berkurang.
- Kemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia
berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan
– jalan dan sebagainya.
PEMUJAAN
Pemujaan berasal dari
kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau
berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang
dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta
manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan
yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama,
kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi
manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan
suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Cinta adalah rasa sangat suka atau
sayang (kepada) atauppun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata Kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu.
Erich Fromm (1983:54)
dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam
cinta, yaitu Cinta Persaudaraan, Cinta Keibuan atau cinta kasih antar orang tua
dan anak, Cinta Erotis, Cinta Diri Sendiri, Cinta Terhadap Allah.
Kemesraan berasal dari
kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang
menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari
cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Pemujaan berasal dari
kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau
berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang
dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta
manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan
yang sebenarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. Mawardi, dkk. IAD-ISD-IBD. Bandung: Pustaka
Setia. 2000, Cetakan I.
Drs. Syahminan Zaini. Mengenal Manusia Lewat Al Qur’an. Surabaya :
PT. Bina Ilmu. 1984.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran