Translate

Minggu, 02 Desember 2012

BIOGRAFI AUGUSTE COMTE


BIOGRAFI AUGUSTE  COMTE
            Auguste Comte lahir di Montpellier,prancis,tahun 1798.keluarganya beragama katholik dan berdarah bangsawan.auguste comte mendapat pendidikan di Ecole Polytechnique di paris.dikalangan teman-temannya,auguste comte adalah mahasiswa yang keras kepela dan suka memberontak.
            Auguste comte memulai karir profesionalnya dengan emberi les dalam bidang matematik.Perhatiaan besar auguste comte adalah masalah-masalah kemanusian dan sosial.minat ini mulai berkembang dibawah pengaruh Saint Simont.yang memperkerjakaan auguste Comte sebagai seketarisnya.keperibadiaa dua tokoh tersebut saling melengkapi.Saint Simon adalah seorang yang tekun,aktif,bersemangat dan tidak disiplin.sedangkan auguste Comte adalah orang yang metodis,disiplin dan refleksi.akan tetapi setelah 7 tahun ppasangan tokoh ini pecah dikarenakaan berdebatan mengenai kepengaraangan bersama.
            Kondisi ekonomi auguste comte pas-pasan sja,dan hampir terus menesrus hidup miskin.walau aguguste comte seoarang yang profesional tetapi dalam hal pembayaraan tidak dapat sesuai dengan keprofesionalaannya.karir yang dilakukan auguste comte berupa les privat,menyajikan ide-ide teoretisnya dalam suatu kursus privat yang dibayar oleh para peserta,dan menjadi penguji akademi kecil.di kehidupannya auguste comte ,hidup dari pemberiaan para oranng yang mengagguminya dan pengikut-pengikut agama humanitasnnya.
2.PENGERTIAN POSITIVISME
            Positivesme diperkenalkan oleh auguste comta pada tahun 1798-1857 yang tertuang dalam karya utamanya ,yaitu Course de Philosophic Positive.
            Positivisme berasal dari kata “positif” artinya sama dengan faktual.yaitu berdasarkan fakta-fakta.menurut positivesme ,pengetahuaan kita tidak boleh melebihi fakta-fakta.dengan kata lain contoh yang emperis menjadi contoh yang istimewa dalam bidang penegetahuaan.kemudian,filsafat pun harus meneladani contoh tersebut.oleh karena itu positivisme menolak cabang ilmu filsafat metafisika.tugas khusus filsafat ialah mengoordinasikam ilmu pengetahuaan yang beragam coraknya.tentu saja,maksud positivisme berkaitan erat dengan apa-apa yang dicita-citakan oleh empirisme.positivisme pun mengutamakan pengalamaan .positivisme tidak menerima sumber pengetahuaan melalui pengalaman batiniah tersebut .ia hanyalah mengandalkan fakta-fakta belaka.(juhaya S.Pradja,2000:89)
3.PERSPEKTIF POSITIVISTIK TENTANG MASYARAKAT
Comte elihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan organik yang kenyataannya lebih dari pada sekedar jumlah bagian-bagian yang saling bergantung,tetapi untuk mengerti kenyataan ini ,metode penelitian empiris haru digunakann dengan keyakinaan bahwa masyarakat merupakaan suatu bagian dri alam seperti halnya gejala fisik.keyakinaan ini bukan teori subtantifnya tentang masyarakat ,bernilai bagi sosilogi sekarang ini.
Comte melihat perkembanggan ilmu tentang masyrakat yang bersifat alamiah sebagai puncak suatu proses kemajuaan intelektual yang logis yang telah dilewati oleh ilmu-ilmu lainnya.kemajuaan in mencakup perkembangan dan bentuk-bentuk pemikiran teologis berupa,penjelasaan metafisik dan akhirnya sampai terbentuk hukum-hukum ilmiah yang positif.
4.PRINSIP-PRINSIP KETERATURAN SOSIAL
Comte sangat menerima saling ketergantungan yang harmonis antara “bagian-bagian”masyarakat,dan sumbangannya terhadap bertahaanya stabilitas sosial.meskipun keteraturan sosial dapat terancam oleh anarki sosial,moral dan intlektual.
Analisis comte mengenai keteraturan sosial dibagi dalam 2  fase.pertama,menjelaskan keteraturan sosial secara empiris dengan menggunakan metode positif.kedua,usaha untuk meningkatkan keterturan soasial sebagai suatu cita-cita yang normatif dan menggunakan metode yang tidak sesuai dengan positivisme,tetapi menggunakan perasaan juga intelek.
Keteraturan sosial  juga bergantung pada pembagiaan pekerjaan  dan kerjasama ekonomi.individu menjalankan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan individu dalam kehidupan sehari-harinya.begitu pembagiaan pekerjaan muncul,partisipasi individu dalam kegiatan ekonomi akan mnghasilkan kerjasama,sadar akan saling ketergantungan dan muncul ikatan-ikatan baru atas dasar tersebut.pembagian pekerjaan meningkat bersama indutrilisasi ,dan bertambahnya spesialisasi berhubungan sehingga mendorong individualisme dan meningkatnya saling ketergantungaan.keterturan yang stabil dalam suatu masyarakat yang kompleks berbeda dengan masyarakat primitif  yang berstruktur longgar dan berdiri sendiri.Dipihak lain,bahaya individualisme meningkat karena pembagiaan kerja yang tinggi ,dengan merugikan solidaritas sosial.
5.TIGA ZAMAN PERKEMBANGGAN PEMIKIRAN MANUSIA
Perkembanggan menurut tiga zaman ini  merupakan hukum yang tetap.ketiga zaman ini ialah:
Ñ Zaman teologis
Manusia percaya bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan  gerak gejala-gejala tersebut.kuasa-kuasa ini dianggap sebagai mahluk yang memiiki rasio dan kehendak seperti manusia,tetapi orang percaya bahwa mereka berada ditingkatan yang lebih tinggi dibanding mahluk-mahluk insani manusia.zaman teologis dibagi menjadi tiga periode
1.      Animisme,tahap paling primitif,karena benda-benda dianggap mempunyai jiwa.
2.      Politeisme,manusia percaya  para dewa masing-masing menguasai lapangan tertentu.ex:dewa laut,dewa gunung dll
3.      Monoteisme,manusia memendang bahwa satu tuhan sebagai penguasa.
Ñ Zman metafisis
Kuasa-kuasa adikodrati diganti dengan konsep dan prinsip yang abstrak.metafisika pada zaman ini dijunjung tinggi.
Ñ Zaman positif
Zaman ini dianggap paling tinggi dari kehidupan manusia oleh comte.karena tidak ada lagi usaha manusia untuk mencari penyebab-penyebab yang terdapat dibelakang fakta-fakta.pada zaman terakhir ini dihasilkan ilmu pengetahuaan dalam arti yang sebenarnya.


6. Perkembangan Masyarakat
Kehidupan terus bergulir Comte mulai melalui kehidupannya dengan menjadi dosen penguji, pembimbing dan mengajar mahasiswa secara privat. Walaupun begitu, penghasilannya tetap tidak mecukupi kebutuhannya dan mengenai karya awal yang dikerjakannya mandek. Mengalami fluktuasi dalam penyelesainnya dikarenakan intensitas Comte dalam pengerjaannya berkurang drastis. Comte dalam kegelisahannya yang baru mencapai titik rawan makin merasa tertekan dan hal tersebut menjadikan psikologisnya terganggu, dengan sifat dasarnya adalah , seorang pemberontak akibatnya Comte mengalami gejala paranoid yang hebat. Keadaan itu menambah mengembangnya sikap pemberang yang telah ada, tidak jarang pula perdebatan yang dimulai Comte mengenai apapun diakhiri dengan perkelahian. Kegilaan atau kerajingan yang diderita Comte membuat Comte menjadi nekat dan sempat menceburkan dirinya ke sungai. Datanglah penyelamat kehidupan Comte yang bernama Caroline Massin, seorang pekerja seks yang sempat dinikahi oleh Comte ditahun 1825. Caroline dengan tanpa pamrih merawat Comte seperti bayi, bukan hanya terbebani secara material saja  tetapi juga beban emosional dalam merawat Comte karena tidak ada perubahan perlakuan dari Comte untuk Caroline dan hal tersebut mengakibatkan Caroline memutuskan pergi meninggalkan Comte. Comte kembali dalam kegilaannya lagi dan sengsara.
Comte menganggap pernikahannya dengan Caroline merupakan kesalahan terbesar, berlanjutnya kehidupan Comte yang mulai memiliki kestabilan emosi ditahun 1830 tulisannya mengenai “Filsafat Positiv” (Cours de Philosophie Positiv) terbit sebagai jilid pertama, terbitan jilid yang lainnya bertebaran hingga tahun 1842.
Mulailah dapat disaksikan sekarang bintang keberuntungan Comte  sebagai salah satu manusia yang tercatat dalam narasi besar prosa kehidupan  yang penuh misteri, pemikiran brilian Comte mulai terajut menjadi suatu aliran pemikiran yang baru dalam karya-karya filsafat yang tumbuh lebih dulu. Comte dengan kesadaran penuh bahwa akal budi manusia terbatas, mencoba mengatasi dengan membentuk ilmu pengetahuan yang berasumsi dasar  pada persepsi dan penyelidikan ilmiah. Tiga hal ini dapat menjadi ciri pengetahuan seperti apa yang sedang Comte bangun, yaitu: 1. Membenarkan dan menerima gejala empiris sebagai kenyataan, 2. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan gejala itu menurut hukum yang menguasai mereka, dan 3. Memprediksikan fenomena-fenomena yang akan datang berdasarkan hukum-hukum  itu dan mengambil tindakan yang dirasa bermanfaat.
Pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya bukan hanya berguna, tetapi merupakan suatu keharusan untuk diterima karena ilmu pengetahuan kekinian selalu bertumpu pada ilmu pengetahuan sebelumnya dalam sistem klasifikasinya.
Asumsi-asumsi ilmu pengetahuan positiv itu sendiri, antara lain : Pertama, ilmu pengetahuan harus bersifat obyektif (bebas nilai dan netral) seorang ilmuwan tidak boleh dipengaruhi oleh emosionalitasnya dalam melakukan observasi terhadap obyek yang sedang diteliti. Kedua, ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan hal-hal yang berulang kali. Ketiga, ilmu pengetahuan menyoroti tentang fenomena atau kejadian alam dari mutualisma simbiosis dan antar relasinya dengan fenomena yang lain.

Sumber:
Hakim,Atang Abdul dkk.2008.Filsafat Umum.Bandung:Pustaka Setia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima Kritik Dan Saran