Translate

Kamis, 11 Oktober 2012

KONSEP MANUSIA DAN CINTA KASIH



A.    Pengertian
Adinegoro dalam bukunya “Ensiklopedi Umum Dalam Bahasa Indonesia” mengatakan : manusia adalah alam kecil sebagian dari alam besar yang ada di atas bumi, sebagian dari makhluk yang bernyawa, binatang yang menyusui, akan tetapi makhluk yang mengetahui ke“alamannya”, yang mengetahui dan dapat menguasai kekuatan-kekuatan alam, di luar dan di dalam dirinya(lahir dan batin).[1]
Manusia sebagai makhluk sosial harus berhubungan satu sama lain. Di dalam menjalani hubungan itu, tentu harus didasari dengan rasa cinta kasih. Tanpa adanya hal itu, hubungan tidak akan dapat berjalan dengan mulus. Cinta Kasih merupakan bagian dari kehidupan manusia dan juga sarana atau alat perantara suatu kreativitas agar dapat di salurkan.
Apa cinta itu? Cinta adalah lambang dari perasaan. Misalnya rasa kagum, kelembutan, respek, birahi, keinginan bersahabat. Dapat berarti pula menunjukkan seperti jatuh cinta, mabuk kepayang, memendam rasa dan sebagainya. Rasa tersebut ditujukan untuk siapa perasaan itu? Jelas, perasaan itu tentu ditujukan untuk orang lain. Siapa orang lain itu? Orang lain yang dimaksud di sini adalah apabila kita memasuki hubungan antar manusia. Cinta manusia itu luas dan beraneka ragam bentuknya, misalnya cinta antara pria dan wanita, cinta kekeluargaan dan cinta persaudaraan.
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) atauppun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata Kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Namun perlu diketahui cinta itu selain cinta kepada sesama makhluk, juga sering kata cinta itu dipakai untuk menggambarkan gandrungan/rasa kagum terhadap benda atau ide. Misalnya cinta akan alam, demokrasi, tanah air, kebenaran dan sebagainya.

B.     Perbedaan Cinta dan Nafsu
Cinta sama sekali bukan nafsu, pernyataan tersebut sangat penting khususnya bagi remaja yang tingkat nafsu seksualnya sedang bergejolak. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah :

Perbedaan
1.      Cinta
·         Cinta bersifat manusiaw, hanya pada manusialah Cinta timbul dan berkembang.
·         Cinta bersifat rokhaniah.
·         Rasa cinta dapat memberikan semangat dalam hidup bagi orang yang mencintai dan bagi yang menerimanya, dirasakan sebagai kebahagiaan.
·         Cinta menunjukkan perilaku memberi,
2.      Nafsu
·         Sedangkan pada binatang terbatas pada naluri untuk melindungi.
·         Sedangkan nafsu sifatnya jasmaniah.
·         Sedangkan nafsu cenderung memuaskan dorongan seks semata.
·         Sedangkan nafsu senantiasa menuntut.

C.    Jenis- Jenis Cinta Kasih
Adapun jenis-jenis cinta kasih adalah sebagai berikut :
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.
Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
  1. Dorongan Seksual yang abnormal
    • Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
    • Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
    • Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
    • Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
  2. Partner Seks yang abnormal
    • Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
    • zoofilia, terhadap hewan.
    • Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
    • Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
  3. Dalam pemuasan dorongan seksual
    • Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
    • Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
    • Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
KASIH SAYANG
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan atau cinta kasih antar orang tua dan anak, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya. Rasa cinta kasih yang tercermin apabila orang tua memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, dan mereka(orang tua) mengharapkan agar anaknya menjadi orang yang baik dan berguna di kemudian hari.[2]
  3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
  4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  5. Cinta Terhadap Allah, yaitu apabila seseorang taat beribadah, menurut perintahNya dan menjauhi laranganNya berarti orang tersebut memiliki rasa cinta kasih kepada Tuhan penciptanya.[3]
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
PEMUJAAN
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) atauppun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata Kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali bukan nafsu.
Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu Cinta Persaudaraan, Cinta Keibuan atau cinta kasih antar orang tua dan anak, Cinta Erotis, Cinta Diri Sendiri, Cinta Terhadap Allah.
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.





DAFTAR PUSTAKA

Drs. Mawardi, dkk. IAD-ISD-IBD. Bandung: Pustaka Setia. 2000, Cetakan I.
Drs. Syahminan Zaini. Mengenal Manusia Lewat Al Qur’an. Surabaya : PT. Bina Ilmu. 1984.



[1] Drs. Syahminan Zaini. Mengenal Manusia Lewat Al Qur’an. Surabaya : PT. Bina Ilmu. 1984. hlm. 5
[2] Ibid. hlm. 167
[3] Ibid. hlm. 168

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima Kritik Dan Saran