MODUL
“Media
Pembelajaran PAI”
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Media Pembelajaran PAI)
Nama : Ahmad Barokah (11411007)
Dosen : Dr.Sukiman, M.Pd
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013
Modul
Fiqh
Untuk
Kelas XI
Madrasah
Aliyah (MA)
Kegiatan
Belajar 1: Saling Toleransi
A.
Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia..
B.
Kompetensi Dasar
Menunjukkansikap toleran, rukun dan menghindarkan diri
dari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yunus (10) :
40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32, serta hadits terkait.
C.
Indikator
Setelah membaca dan mempelajari pada bahasan kita pada kali ini nanti, Anda
akan mendapat penjelasan tentang:
a. Menjelaskan isi kandungan Q.S
Yunus ayat 40-41
b. Menjelaskan isi kandungan Q.S
Al-Maidah ayat 32
c. Menjelaskan isi kandungan
hadist tentang saling toleransi.
D.
Materi Pokok
Dalam bab ini, Anda akan mempelajari dan mengetahui
tentang:
a.
Isi kandungan Q.S Yunus ayat 40-41
b.
Isi kandungan Q.S Al-Maidah ayat 32
c.
Isi kandungan hadist tentang saling toleransi.
E.
Uraian Materi
Anda tentu pernah hidup dalam kondisi yang berada dalam
agama yang beragam. Banyak probleem yang Anda hadapi dan banyak perbedaan
diantara kalian. Anda pernah melihat adik atau sahabat anda berhubungan bahkan
bekerjasama dengan orang yang berbeda agama/faham agama.
Nah di sini Anda akan sedikit mendapat informasi tentang
perbuat apa yang dilakukan apabila mengalami hal itu. Akan dikemukakan juga
dalil-dalil berbaekaitan dengannya. Jika Anda pernah, itulah salah satu contoh
pembahasan yang akan kita pelajari kali ini yaitu isi kandungan Q.S Yunus ayat
40-41, isi kandungan Q.S Al-Maidah ayat 32 dan isi kandungan hadist tentang
saling toleransi.
1.
Isi kandungan Q.S Yunus ayat 40-41
Terjemahan:
40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman
kepada Al-Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman
kepadanya. Rabbmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
(QS. 10:40)
41. Jika mereka mendustaka kamu, maka katakanlah: Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas
diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu
kerjakan. (QS. 10:41)
Tafsiran :
(40) Allah menjelaskan bahwa orang yang pernah
menerima seruan dakwah Nabi Muhammad Saw, ada orang-orang yang beriman kepada
Al-Quran dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang
disampaikan, tapi ada juga yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad Saw mereka
mati dalam kekafiran.
(41) Allah memberikan penegakan kepada rasulnya, bahwa
jika mereka menduskanmu, maka katakanlah bagiku pekerjaan ku, dan bagi kalian
pekerjaan kalian, kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan aku
berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan. Allah
maha mengetahui siapa yang berhak
mendapatkan Hidayah, lalu diberinya hidayah, dan dia mengetahui juga siapa yang
berhak sesat. Lalu dia menyesatkannya, dia maha adil dan tidak pernah Dzalim,
bahkan dia memberi kepada masing-masingnya sesuai dengan apa yang berhak dia
terima.
(Abul
Fida’ Ibnu Kasir ad Dimasqu, Tafsir Ibnu Kasir, Sinar Baru Algasindo Bandung
2003. Hal: 213-221)
2.
Isi kandungan Q.S Al-Maidah ayat 32
مِنْ
أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ
نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ
أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ
رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ فِي
الأرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya:
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia
telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (Q.S Al-Maidah : 32)
Tafsiran:
Ayat tadi terdapat tiga
pelajaran yang dapat dipetik:
a. Nasib manusia sepanjang sejarah memiliki
kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu,
terputusnya sebuah mata rantai
akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.
b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan
tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat, merupakan
pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka
qishash merupakan sumber kehidupan masyarakat.
c. Mereka yang memiliki pekerjaan yang
berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seperti para dokter dan perawat,
harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang
yang sakit dari kematian, bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari
kehancuran.
3.
Isi kandungan hadist tentang saling toleransi.
a. Mencintai semua tetangga
Mencintai sesama
tetangga dijelaskan, antara lain, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik sebagai
berikut:
عَنْ
أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ
مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَ أَبُو يَعْلَى)
Dinarasikan Anas
bin Malik RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Demi (Allah) yang
jawaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia mencintai
tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Muslim dan Abu
Ya’la: 2967).
Mencintai diri sendiri tidaklah cukup untuk
menggambarkan kualitas keimanan seseorang, melainkan juga harus dibuktikan
dengan mencintai semua tetangganya. Kata “tetangga” dalam teks hadis ini
cakupannya bersifat umum, yakni tetangga sesama Muslim atau tetangga non
Muslim.
Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW
tidak hanya bertetangga dengan Muslim namun beliau juga bertetangga dengan non
Muslim. Di sekitar Madinah kala itu ada orang Yahudi, Nasrani, dan lainnya.
Mereka sama-sama mempunyai hak untuk dicintai. Dalam riwayat lain, mereka juga
punya hak untuk mendapatkan kedamaian.
Penjelasan:
Pada teks hadis di
atas tampak jelas bahwa sebaik-baik insan Muslim adalah dia yang terbaik
mu’amalah (hubungan sosialnya) dengan semua tetangganya, baik tetangga Muslim
maupun non Muslim. Mereka semua harus mendapatkan
sentuhan kasih sayang dan kedamaian.
Itulah sebabnya, sejarah membuktikan
bahwa banyak unsur masyarakat yang berdampingan secara damai dengan Rasulullah,
sebelum Madinah dinyatakan sebagai tanah haram (yang tidak boleh dihuni kecuali
oleh Muslim). Rasulullah SAW kala itu bahkan bertetangga dengan orang Yahudi,
Nasrani, dan lain-lain secara damai
b. Larangan menzalimi kafir dzimmi
Di
samping menjalin kemesraan dengan non Muslim, Rasulullah SAW juga mengadakan
kontak dagang dengan non Muslim. Bahkan, menurut keterangan sebuah hadis, Nabi
SAW sempat meminjam barang kepada seorang Yahudi dengan menggadaikan baju besinya.
Klimaks dari toleransi itu tercatat dalam hadis bahwa Rasulullah SAW melarang
umatnya untuk menyakiti kafir dzimmi, sebagai berikut:
عَنِ
ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ آذَى ذِمِّيًّا فَأَنَا خَصْمُهُ وَمَنْ كُنْتُ خَصْمَهُ
خَصَمْتُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ (أَخْرَجَهُ الخَطِيبُ فِي تَارِيخِ بَغْدَادٍ
Dinarasikan Ibnu
Mas’ud RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang menyakiti seorang
kafir dzimmi, maka aku kelak yang akan menjadi musuhnya. Dan siapa yang
menjadikanku sebagai musuhnya, maka aku akan menuntutnya pada hari kiamat.”
Hadis
ini diriwayatkan Khathib al-Baghdadi dalam Tarikh Bagdad: 8/370. Hadis ini juga
memiliki dua jalur sanad yang sama-sama lemah.
Penjelasan:
Dari paparan di atas, tampak begitu
mulianya ajaran Islam di mata internal umat Islam maupun non Muslim. Ibarat
lebah, sekiranya orang tidak menganggunya tentu dia akan dapat menikmati
madunya. Namun sekiranya ada orang yang mengganggunya jangan disalahkan apabila
ia menyengat bahkan mematikan.
Itulah gambaran kehadiran umat
Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Rahmat atau kasih saying itu tidak hanya
dirasakan umat Islam, tapi non Muslim pun juga ikut merasakannya.
Maka hati-hati memahami hadis yang
sekilas dapat difahami keliru sehingga mengidentikkan Islam sebagai teroris,
seperti ‘menghabisi’ non Muslim di jalanan dan lainnya. Seharusnya hadis-hadis
seperti ini difahami secara proporsional. Kajian hadis di Barat diwarnai dengan
teks-teks seperti di atas secara parsial, sehingga Islam tidak pernah difahami
sebagai agama pembawa rahmat (kasih sayang).
F.
Rangkuman Materi
Kali ini adalah waktunya Anda merangkum dari materi yang
sudah Anda baca dan pelajari. Tulislah ringkasan yang memuat tentang hal-hal penting
seputar materi toleransi. Anda bisa menuliskannya di lembaran berikut ini.
Selamat bekerja..........
Rangkumanku
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
G.
Latihan
Setelah selesai mengerjakan soal-soal diatas, sekarang
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat.
1.
Apakah Anda fahami tentang toleransi di dalam surat Yunus ayat 40-41?
2.
Apakah Anda fahami tentang toleransi di dalam surat Al-Maidah ayat 32?
3.
Tuliskan kembali Q.S Yunus ayat 40 beserta syakalnya!
4.
Mengapa kita harus memiliki sikap toleransi?
5.
Apakah isi kandungan Q.S Yunus ayat 41?
H.
Tes Formatif
Untuk mengetahui sejauhmana pemahaman Anda pada materi toleransi,
maka kerjakan latihan berikut!
A.
Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar sesuai dengan materi yang
telah Anda pelajari.
1.
Di bawah ini yang bukan termasuk sikap toleransi antar beragama yang
paling tepat adalah ....
a.
Anda menghina kepada pemeluk agama lain yang sedang
b.
Anda menghargai pendapat sesama Muslim
c.
menghormati pendapat teman Anda di sekolah
d.
memberi bantuan kepada teman Anda yang sedang kesusahan
2.
Nasib
manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain, maka Anda seharusnya bersikap .....
a.
menghina c.
memusuhi
b.
menghormati d.
memukuli
3. Sikap yang mencerminkan sikap toleransi di masyarakat
yaitu .....
a.
mencintai tetangga Anda c.
Anda membuka aib tetangga
b.
Anda menghina tetangga d.
memukul tetangga Anda
I.
Kunci Jawaban:
1. A
2. B
3. A
J.
Analisis Hasil Belajar
Setelah mempelajari matri di atas, pelajaran apa yang
bisa anda ambil sehingga dapat diterapkan di dalam kehidupan anda sehari-hari?
Coba Anda tuliskan di bawah ini....
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
K. Penutup
Demikian modul inidibuat, semoga dapat mempermudah
Anda dalam mempelajari sikap toleransi baik di linkungan masyarakat dan umum.
L.
Daftar Pustaka
Al-Qur’’an dan terjemah
Kitab Hadits