Proses tarbiyah (pendidikan)
mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu generasi baru dengan segala
crri-cirinya yang unggul dan beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan
penuh keikhlasan dan ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT melalui
proses tarbiyah. Melalui proses tarbiyah inilah, Allah SWT telah menampilkan
peribadi muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Muhammad SAW.
Peribadinya merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma
ajaran Al-Quran dan sunah Rasulullah.
Asyyahid Sayyid Qutb telah
merumuskan tiga faktor pendidikan bagi anak. Pertama, Al-Quran sebagai sumber
pembentukan yang satu-satunya. Natijah dari keaslian sumber ini ialah lahirnya
generasi yang serba murni hati, akal, tasawwuf dan perasaan yang ikhlas. Kedua,
membaca dan mempelajari Al-Quran dengan maksud untuk melaksanakan perintah
Allah dengan serta merta sebaik sahaja didengar dan difahami. Dan ketiga,
pengislaman yang sama sekali mengakhiri kejahilan silam dan memisahkan dari
kejahilan sekitarnya.
Lingkup materi pendidikan Islam
secara lengkap dikemukakan oleh Heri Jauhari Muchtar dalam bukunya “Fikih
Pendidikan”, bahwa pendidikan Islam melingkupi: (1) Pendidikan keimanan
(Tarbiyatul imaniyah), (2) Pendidikan keimanan (Tarbiyatul imaniyah), (3)
Pendidikan moral/akhlak ((Tarbiyatul khuluqiyah), (4) Pendidikan jasmani
(Tarbiyatul jasmaniyah), (5) Pendidikan rasio (Tarbiyatul aqliyah), (6)
Pendidikan kejiwaan/hati nurani (Tarbiyatulnafsiyah), (7) Pendidikan
sosial/kemasyarakatan (Tarbiyatul ijtimaiyah), dan (8) Pendidikan seksual
(Tarbiyatul Syahwaniyah).
Kedelapan ruang lingkup materi pendidikan Islam di atas yang akan
saya uraikan dalam tulisan ini manjadi 3 materi pokok pembahasan yang
terkandung dalam; (1) Tarbiyah Aqliyah (IQ learning), (2) Tarbiyyah Jismiyah
(Physical learning), dan (3) Tarbiyatul Khuluqiyyah (SQ learning).
Pertama, adalah Tarbiyah Aqliyah
(IQ learning). Tarbiyah aqliyah atau sering dikenal dengan istilah pendidikan
rasional (intellegence question learning) merupakan pendidikan yang mengedapan
kecerdasan akal. Tujuan yang diinginkan dalam pendidikan itu adalah bagaimana
mendorong anak agar bisa berfikir secara logis terhadap apa yang dlihat dan
diindra oleh mereka.
Input, proses, dan output
pendidikan anak diorientasikan pada rasio (intellegence oriented), yakni
bagaimana anak dapat membuat analisis, penalaran, dan bahkan sintesis untuk
menjustifikasi suatu masalah. Misalnya melatih indra untuk membedakan hal yang
di amati, mengamati terhadap hakikat apa yang di amati, mendorong anak bercita
cita dalam menemukan suatu yang berguna, dan melatih anak untuk memberikan
bukti terhadap apa yang mereka simpulkan.
Kedua, Tarbiyyah Jismiyah
(Physical learning). Yaitu segala kegiatan yang bersifat fisik untuk
mengembangkan biologis anak tingkat daya tubuh sehingga mampu untuk
melaksanakan tuigas yang di berikan padanya baik secara indifidu ataupun sosial
nantinya , dengan keyakinan bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
sehat “al-aqlussalim fi jismissaslim“ sehingga banyak di berikan beberapa
permainan oleh mereka dalam jenis pendidikan ini.
Dan ketiga, Tarbiyatul Khuluqiyyah
(SQ learning) Makna tarbiyah khuluqiyyah disini di artikan sebagai konsistensi
seseorang bagaimana memegang nilai kebaikan dalam situasi dan kondisi apapun
dia berada seperti; kejujuran, keihlasan, mengalah, senang bekerja dan
berkarya, kebersihan, keberanian dalam membela yang benar, bersandar pada diri
tidak pada orang lain, dan begitu juga bagaimana tata cara hidup berbangsa dan
bernegara.
Oleh sebab itu maka pendidikan
ahlak tidak dapat di jalankan dengan hanya menghapalkan saja tentang hal baik
dan buruk, tapi bagaimana menjalankannya sesuai dengan nilai nilainya. Ada beberapa bagian dalam hal ini
aantara lain: (1) mengumpulkan mereka dalam satu kelompok yang berbeda
karakter, (2) membantu mereka untuk menemukan jati dirinya dengan memberikan
pelatihan, ujian, dan tempaaan, (3) membentuk kepribadian/mendoktrin dengan
selalu menjahui hal yang jelek dan berpegang teguh terhadap nilai kebaikan.
http://mkpd.wordpress.com
http://mkpd.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menerima Kritik Dan Saran